Cerita Ku di Youth
Adventure GMB 2014
Berawal Dari Hal
Kecil Yang Menjadikan Ku Besar.
29 Februari 2014, di Stasiun Senen Jakarta, lalu
lalang kendaraan yang begitu ramai
menjadi saksi perjumpaan kami empat
Pemuda peserta GMB 2014 bertemu untuk pertama kalinya. Saya sendiri
Suprayitno dari Kalimantan Tengah, Andi
Irawan dari Aceh, Gusti Ayu Made Dian dari
Bali dan Fatin Dinni Inayah dari DKI Jakarta. Ketiga pemuda hebat inilah
yang mengawali perjumpaan saya secara nyata dengan pemuda hebat lainnya peserta
Youth Adventure dan Youth Leaders Forum GMB 2014.
Meskipun baru pertama kali bertatap muka, kami
sudah mulai akrab dan merasa nyambung ngobrol kesana – kemari di stasiun Senen. Dari pertama sampai ke
Ibukota, aku sudah merasakan pengalaman yang luar Biasa. Pengalaman pertama
yang mengesankan adalah ketika dari Gambir menuju kestasiun senin, abang saya
dari Aceh, Andi Irawan mengajak naek Bajai. Hal ini bagi orang-orang tertentu
mungkin biasa – biasa saja. Tapi bagi saya ini menjadi pengalaman awal yang
luar biasa. Hal ini karena ini adalah untuk pertama kalinya pengalaman saya naek Bajai . Maklum di
Palangka Raya model transportasi seperti ini belum ada. Sekitar pukul 15.00 WIB
saya sampai stasiun senen bersama Bang Andi Irawan. disana sudah ada dua sahabat
kami yaitu mbak Dian dan Fatin yang sama
–sama baru tiba di stasiun senen. Kereta malam
kelas Bisnis Jakarta – Yogyakarta kami pilih untuk mengantarkan kami
bertemu dengan Pemuka pemuda peserta YA – YLF
GMB 2014. Jadwal keberangkatan
kereta Pukul 21.00 WIB, Sedangkan saat ini masih pukul 15.00 WIB. Masih cukup
lama memang sekitar 6 Jam baru berangkat
kereta, karena itu kami manfaatkan waktu menunggu kereta di stasiun
senen sambil ngobrol dan sesekali saling
bercanda untuk mengakrabkan kami yang memang baru pertama kalinya bertemu
secara langsung. Pukul 21.00 Kereta berangkat dari Jakarta menuju Yogyakarta.
Kekhawatiran ku mabuk, masuk angin, dll tidak terbukti. Maklum ini ada
pengalaman pertama juga aku naik kereta api lintas Provinsi, lumayan lama
sekitar 8 Jam an diperjalanan. Mungkin
karena motivasi yang luar biasa untuk ikut GMB dan juga semangat dari Bang
Andi, Dian dan Fatin dengan Banyolan mereka yang lucu selama di dalam
kereta inilah menjadikan perjalanan yang
awalnya ku khawatirkan mabuk perjalanan ternyata menjadi sangat menyenangkan dan mengesankan.
Hari Pertama Tiba Di Yogyakarta Bersama Bang Andi,Mbak Dian, Fatin |
Tanggal 30
Januari, Sekitar Pukul 06.00 WIB kami
sampai di Stasiun Tugu Yogyakarta. Di Stasiun kami sudah disambut dengan
senyumnya yang khas, Mas Janu Muhammad. Beliau adalah salah satu peserta YA YLF
GMB 2014 yang berasal dari Yogyakarta. Pertama kali melihat mas Janu saya
berpikir apa beliau Pak Jokowi???atau mungkin keluarga nya Pak Jokowi?karena
dari senyumnya, penampilannya maupun gaya bicaranya sekilas sangat mirip dengan Pak Jokowi. Tapi
ternyata setelah ditelusuri mas Janu
tidak ada hubungan keluarga dengan Pak Jokowi. Dalam hati saya hanya
berkata, inilah beberapa hal hebat yang saya temukan. Meskipun belum kegiatan
sudah banyak aura positif dan hal – hal unik yang saya dapatkan di YA YLF GMB
2014 ini. Kegiatan YA YLF GMB 2014 baru dimulai registrasi tanggal 01 Februari
2014. Itu tandanya kami datang 2 hari sebelum kegiatan dimulai. Kami berempat
sengaja datang duluan ke Jogyakarta karena ingin mengenal lebih dekat Kota
Gudeg ini. Karena kami pikir nanti pas kegiatan dimulai, kami tak bisa
kemana-mana. selama dua hari sebelum acara dimulai di Yogyakarta, Mas janu
sebagai tuan rumah menghibur Kami dengan mengajak mengenal lebih dekat Kota
Yogyakarta, Mengajak kami Jalan ke Keraton, Jalan ke Gunung Api Purba di
kabupaten Gunung Kidul, Ke Danau Buatan nglanggeran dan hal –hal positif
lainnya. Satu lagi yang tak terlupakan. Diajak berkunjung ke kampusnya Mas Janu
yaitu Universitas Negeri Yogyakarta, shalat Jum’at disana dan tak sengaja
bertemu Evans Dimas, Kapten Timnas Indonesia U-19 Yang mengantarkan Indonesia Meraih
Piala AFF U-19 tahun 2013.
Diajakin Tuan Rumah, Mas Janu Touring Sebentar ^_^ |
Gak sengaja ketemu Evans Dimas, Shalat Jum'at Bareng @Masjid UNY |
Akhirnya, tanggal 01 Februari Pukul 14.00
WIB pun datang. Itu artinya kami harus
fokus ketujuan awal yaitu kegiatan Youth Adventura & Youth Leaders Forum
GMB 2014 . Dari penginapan sekitar malioboro kami bertujuh yaitu saya sendiri,
bang Andi Irawan, Mbak Dian, Fatin, Aris Munandar Sofyan, Bang Edi Fadhil, dan
Aprida Sondang menuju Anak Wayang
Indonesia (AWI) yang tak jauh dari Malioboro unuk melakukan registrasi. Di
sinilah awal kami berjumpa secara keseluruhan antara peserta dan Volunteer
kegiatan YA YLF GMB 2014. Dari yang awalnya hanya berkomunikasi di media
sosial,akhirnya kami bisa bertemu secara langsung. Ketemu kak Agustina,
satu-satunya Volunteer yang selalu menjadi tempat saya sharing dari awal ikut
seleksi sampai benar-benar merasakan dahsyatnya kegiatan ini, Ketemu Bang Azwar
Hasan selaku inisiator GMB dan juga ketemu peserta GMB dan Volunteer lain yang
begitu luar biasanya.
Tiba di Bumi Perkemahan Sumber Boyong, Yogyakarta |
Hari pertama setelah registrasi, Kami mendapatkan
tantangan dari Volunteer untuk membelanjakan Rp 75.000, - untuk makan malam
kami. Belanja diberikan waktu 15 Menit, Tidak boleh memakai uang pribadi dan
harus cukup untuk satu kelompok (Saya, Yaumil, Devi,Fadliana,Lizar,)ditambah 2
tamu yang berkunjung nanti malam kata Volunteer saat itu. Sekitar 10 Menit,
dengan diskusi yang panjang diantara kami akhirnya kami memutuskan masak Nasi
Goreng untuk tantangan nanti malam.
Malam pun akhirnya datang, Kelompok kami segera masak untuk makan Malam yaitu
nasi Goreng Special Pake telur. Kesulitan
demi kesulitan selama memasak berhasil kami atasi. Mulai dari sulitnya menyalakan
Api,Tidak cukup nya tempat untuk memasak Nasi sampai pada akhirnya gosongnya
tempat kami memasak menjadi cerita tersendiri. Nasi Gorengpun akhirnya jadi. Kesabaran
kami memasak menjadikan Nasi Goreng Special Kami selesai tepat waktu. Satu
lagi, Terinsiprasi oleh kalimat bang Azwar dan Kak Agustina tentang penilaian masakan Telur
goreng kami yang agak Gosong dan Berasap maka malam itu kami memberikan
nama kelompok kami Kelompok Telur Asap.heheheehehe
Kegiatan Youth Adventure & Youth Leaders
Forum GMB 2014 dibagi menjadi 2 sesi.
Sesi pertama adalah Youth Adventure berupa kegiatan Ziarah Pengemis ( A Journey
of Receiving ) dan Ziarah Pendarma ( A Journey Of Giving Back ) dari Yogyakarta
ke Jakarta.untuk kegiatan Youth Adventure ternyata saya satu Kelompok dengan
Aries Munandar dari Lampung , Fadiana dari Aceh dan Arumdari dari Jawa Barat. Minggu, 02 Februari
2014 Perjalanan Youth Adventure dimulai oleh Peserta GMB 2014. Perjalanan darat
antara Yogyakarta dan Jakarta bermodalkan uang bergambar Soekarno – Hatta sebanyak
4 lembar untuk empat orang, selama kurang lebih 2 Hari 2 Malam Yogyakarta - Jakarta akan menjadi
sejarah yang tak akan terlupakan bagi kami,
kecuali raga kami tak ada lagi. Itu adalah harapan kami, dari dalam lubuk hati kami yang
paling dalam. Sang mentari sudah hampir lelah ketika melepas kami, itu tandanya
sudah hampir sore. Kulihat jam ditangan menunjukkan waktu Pukul 15.00 WIB ketika
kami harus berpisah dengan kelompok lain dan diturunkan Bus panitia di Tugu
Mangkubumi Yogyakarta.
Sang Tugu Mangkubumi Yogyakarta menerima kedatangan
kami dengan gembira sepertinya. Nampak dari
auranya yang berwarna putih menjulang tinggi, tak menggambarkan sebuah
kesedihan. Sang Tugu Seolah-olah kedatangan teman untuk menemaninya berdiri di
Tugu Nol Yogyakarta, menemaninya menjadi saksi sejarah kehidupan di Yogyakarta
beserta kehidupan masyarakat Yogyakarta yang damai dan begitu sangat ramah. Ini
bisa kunilai, perlakuan masyarakat Yogyakarta berbeda seperti yang kualami di
kota – kota besar lainnya. Selama dua
hari tinggal disini aku merasa nyaman di kota Gudeg ini. Selain makanan
dan keperluan yang murah meriah, masyarakatnya juga sangat ramah. .kami pun
senang bisa diturunkan di Tugu ini. Tapi kami tidak akan larut dalam
kesenangan, karena tujuan kami ikut GMB ini bukan untuk sekedar senang-senang,
tapi untuk mencari Ilmu yang tak akan pernah didapatkan di tempat lain.
Tas yang bertumpu dengan manjanya dipunggung mulai
kami titipkan di Pos Polisi dekat Tugu. Tak lupa kami minta ijin ke sang pemilik rumah,
untuk menitipkan barang – barang kamii sembari mengenalkan Apa itu GMB kepada
pak Polisi yang awalnya kelihatan galak
tapi ternyata ramah dan murah senyum itu. Pendapatan hari ini lumayan, jadi
Pengamen dengan lagu andalan “ Tanah Air
Beta “ cukup membuat orang-orang yang
berhenti di lampu Merah Tugu Yogyakarta sepertinya terpanggil hatinya untuk
memberikan sedikit rejekinya untuk kami keempat pemuda ini. Meskipun tak semua
berbaik hati memberikan sedikit
recehnya, tapi itulah watak manusia terkadang yang kita pikirkan tak sama
dengan apa yang mereka pikirkan. Meskipun begitu, yang memberi dan tak memberi selalu kami doakan yang
terbaik..
Tanah Air Ku tidak ku lupakan,,Jreng - Jreng... Sambil Mennyanyi dapat Duit |
Menghitung Receh Bersama Bunda Fadliana |
Hampir dua jam sudah kami mengamen di Tugu
Yogyakarta ini, Lumayan, Banyak dermawan yang baik hati memberikan sedikit Rejeki mereka. Kami Hampir mendapatkan Rp. 300.000,- selama 2 Jam Mengamen. Dari mengamen ini, banyak hal yang ku ambil Hikmahnya, tentang keberanian, tentang Berharganya uang Receh 200 perak, 500 Perak, dan Juga Pertaruhan Harga diri. Matahari kulihat sudah mulai lelah dan mulai sembunyi di ufuk
barat.Sebentar lagi pertanda magrib memanggil , saya beserta kelompok menyudahi
Ngamen untuk sore ini. Kami pun mulai
memikirkan mencari penginapam untuk sekedar melepas lelah malam ini. Setelah
hampir Larut malam, berjalan lumayan agak jauh dari Tugu Mangkubumi ke Malioboro kami mengisi perut untuk malam
ini. Untuk menghemat uang dari Volunteer dan Komitmen kami menjaga integritas
kami, maka untuk makan malam ini kami cukup membeli nasi Putih 4 Bungkus dan 2
Gorengan. Total untuk kami Makan Malam ini adalah 10 Ribu rupiah untuk berempat.
Meskipun baru dipersatukan beberapa hari tapi kami sudah sangat dekat seperti
keluarga sendiri,bahkan mbak fadliana
sudah kami anggap seperti Ibu sendiri, kami memanggilnya bunda karena
sifat keibuannya memberi perhatian kepada kami selama perjalanan Youth
Adventure.
Inilah perjalanan yang luar biasa, benar-benar ajang untuk mengenal
diri siapa aku,kamu,kita dan mereka sebenarnya. Perjalanan yang aku rasa
sebagai jalan terbaik membuka topeng kita. Karena selama perjalanan ini
watak dan karakter kita yang sebenanrnya sudah bisa dilihat orang lain tanpa
harus menunggu lama untuk saling kenal. Perjalanan youth Adventure ini aku katakanan sebagai bagian membuka Topeng Diri Kita. Watak yang
bagus benar –benar baik kelihatan baik, yang kurang baik benar-benar kelihatan
tanpa bisa ditutupi lagi. Inilah bagian dari Mengenal diri,tidak hanya mengenal
diri sendiri tetapi juga mengenal teman sekelilingnya, saudara sekelilingnya
untuk sama-sama mengingatkan ketika salah, mengajak kepada kebaikan, Saling
Berbagi dan saling menjaga kepercayaan satu sama lain.Integritas,Integritas,Integritas
Itulah yang selalu ada di kepala kami saat itu selama Youth Adventure ini..Komitmen
menjaga Integritas ini tentunya tak akan
dilakukan hanya ada selama kegiatan ini berlangsung, kelak ketika kami sudah
kembali ke daerah kami masing-masing, seperti saat tulisan ini ku buat di
Palangka Raya, Alhamdulillah Komitmen utk menebar kebaikan, untuk menjaga
Integritas yang ada dalam diri ini masih terjaga dengan sangat baik…. Salam Berbagi,,,,Tetap
Ikhlas Untuk Memberi..