Kamis, 05 Mei 2016

Symposium PPI Dunia, Diantara Langit Palangka Raya dan Singapura (Part 1)



Symposium  PPI Dunia 
Diantara Langit Palangka Raya Dan  Singapura 
Part I 

Salah satu rasa bangga seorang pemuda adalah ketika dia, dengan segala kelebihan dan juga kekurangannya masih bisa berkarya dan diakui oleh Negara apapun itu bentuk pengakuannya. Hal itulah yang juga dirasakan seorang pemuda, sebut saja Suprayitno, Laki – laki kelahiran Pangkalan Bun,Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah yang saat ini berdomisili di Kota Palangka Raya. Tulisan ini dirangkai dalam penerbangan Lion Air JT 162 Antara Palangka Raya – Jakarta – Singapura.

Hari ini, 7 Agustus 2015 pukul 15.00 WIB aku bersama dua gadis dari Kalimantan Tengah sebut saja sister Mila dan Sister Inna take off dari Bandar udara Internasional Soekarno Hatta Menuju Changi Singapura. Sebelum sampai Jakarta kami berangkat dari bandara Tjilik Riwut Palangka Raya menuju Jakarta pukul 06.50 WIB. Butuh beberapa waktu untuk transit di Jakarta, but no problem. Jiwa petualang ini mengalahkan segalanya. Transit di Jakarta kami nikmati dengan nikmat dan mengesankan.

Singapura, Negara kecil yang kaya, Maju nan modern itulah komentar ku sejak pertama menginjakkan kaki di bandara Changi. Kami Sampai di bandara Changi Pukul 17.00 Waktu Singapura. Sejak memasuki area kedatangan semua serba serba modern. Sebenarnya  Sedikit was was karena simcard kami dari Indonesia tak bisa diaktifkan. Sedangkan 3 teman kami sebut saja Bro Artha, Bro Zainuri dan bro Rizky sudah  janjian menunggu kami diterminal kedatangan karena mereka berangkat duluan dari kami. Tapi ternyata was was nya hanya sebentar karena saya pernah denger dari teman bahwa disingapura banyak wifi gratis yang kencengnya berlipat – lipat lebih kenceng daripada simcard di Indonesia. Sedikit bingung awalnya mengaktifkan wifi karena memakai Pasword. Akhirnya mau tidak mau kami mencari pusat informasi di Bandara Changi untuk menanyakan cara  mengaktifkan Wifi. Mungkin ini juga bisa menjadi pesan bagi kawan – kawan yang takut keluar negeri sendiri, jangan takut asal kita tidak malu bertanya pasti orang- orang diluar sana membantu kita. Akhirnya staf di bagian informasi membantu kami mengaktifkan wifi. Dengan bahasa English yang pas pas an saya memberanikan diri berkomunikasi dengan pusat informasi disana. Alhamdulillah langkah pertama mengaktifkan wifi lancrr. Ternyata selain mendapat arahan dari pusat informasi, baru saya sadari bahwa kita bisa juga mendapatkan Pasword Wifi dengan cara Scan Pasword kita di tempat – tempat yang sudah disediakan. Karena ini adalah first time kami ke Singapura jadi kami tak tahu,hahaa
Scan Boarding Pass Untuk dapat Wifi Gratis di Bandara Changi, Singapura
Di Bandara Changi sangat jauh berbeda dari Bandara Kita di Indonesia. Bandaranya sangat bersih, Indah, denga fasilitas yang lengkap tentunya. Wifi Gratis, air mineral hot/cool gratis yang bisa kita dapatkan di depo depo khusus. Unik memang tentang penyediaan air gratis ini. Air mineral yang biasanya  di Indonesia ukuran tanggung seharga Rp 3.000,- di Singapura dihargai sekitar 2 dolar Singapura. Hitung hitungannya kalau di Rupiahkan sekitar 20.000 Rupiah. So, dengan uang pas pasan maka air mineral gratis ini sangat membantu siapapun yang datang ke singapura untuk bisa membuat The,Kopi atau bahkan menyeduh mie instan secara Gratis. Selain beberapa hal yang serba gratis, di bandara channgi sangat terbatas pihak keamanan bandara. Tapi Jangan salah, CCTV hampir disemua sudut memantau aktivitas kita. So, bagi yang mau niat jahat di Bandara Changi mending mikir berkali – kali meskipun pihak keamanan sedikit tapi anda diawasi oleh CCTV. Untuk yang first time datang ke Singapura, minimnya keamanan bandara mungkin sedikit menyulitkan kita karena susah mencari informasi jika ingin menanyakan sesuatu misalnya alamat yang mau kita tuju, bagaimana cara menuju kesana, berapa harus membayar dan blablabla lainnya. But, jangan khawatir. Sekali lagi di Singapura, semua serba menggunakan teknologi. Banyak maps maps (peta kecil) yang disediakan di Bandara untuk menjadi acuan kita menuju lokasi yang kita tuju. Maps maps dalam bahasa Inggris dan Cina. Agak sedikit pusing memang tapi semua menyenangkan jika kita menikmatinya.
Salah Satu Sisi Bandara Changi,,Dijamin Betah...^_^

Perjalanan ke Singapura hari ini adalah perjalanan kedua ku ke luar negeri. Setelah 6 bulan lalu pernah menjadi delegasi Indonesia dalam Interfaith Harmoni and Tolerance Conference di Kuala Lumpur Malaysia, Alhamdulillah kesempatan mewakili Indonesia di event Internasional kembali Allah percayakan kepadaku untuk menjadi delegasi dalam Symposium PPI Indonesia dunia yang dilaksanakan di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura. Dengan Bahasa English yang jujur saja masih pas pasan Alhamdulillah yang namanya sudah rejeki dari Allah saya tetap bisa berangkat untuk event Internasional ini. Perjalanan ke Singapura dalam event ini sebenarnya bukan  perkara yang mudah. Karena kami harus ikut seleksi, persiapan materi isu – isu global, nasional dan lokal khususnya terkait pendidikan dan mencari sponsorship untuk keberangkatan. Tapi Alhamdulillah,  seperti Mahfuzot di ajaran agama Islam “Man Jadda Wa Jadda” ( siapa yang bersungguh – sungguh dia akan mendapatkan ). Akhirnya kami para pemburu ini bisa berangkat dengan semangat juang yang Tinggi. 
Yee,Akhirmya Bisa Ketemu Ikonnya Singapura, Patung Marlion yang biasanya sering nongol di TV..hee

Cuaca Cerah di langit biru yang kami lintasi  antara  Palangka Raya – Jakarta – Singapura mengantarkan kami ke negeri nan maju ini . Negeri yang selama ini pernah aku idam-idamkan untuk ku datangi akhirnya benar – benar nyata bisa ku datangi. Dan yang lebih ku syukuri, kami datang bukan karena sekedar untuk liburan atau bersenang – senang tapi lebih dari itu Ikut menyuarakan Suara kami orang daerah untuk kemajuan daerah kami bangsa dan Negara kami di Internasional utamanya dalam bidang pendidikan. (Bersambung)