Kamis, 20 Februari 2014

Cerita Youth Adventure - Youth Leaders Forum GMB 2014



Cerita Ku di Youth Adventure GMB 2014
Berawal Dari Hal Kecil Yang Menjadikan Ku Besar.

29 Februari 2014, di Stasiun Senen Jakarta, lalu lalang  kendaraan yang begitu ramai menjadi saksi perjumpaan kami empat  Pemuda peserta GMB 2014 bertemu untuk pertama kalinya. Saya sendiri Suprayitno dari  Kalimantan Tengah, Andi Irawan dari Aceh, Gusti Ayu Made Dian dari  Bali dan Fatin Dinni Inayah dari DKI Jakarta. Ketiga pemuda hebat inilah yang mengawali perjumpaan saya secara nyata dengan pemuda hebat lainnya peserta Youth Adventure dan Youth Leaders Forum GMB 2014.

Meskipun baru pertama kali bertatap muka, kami sudah mulai akrab dan merasa nyambung ngobrol kesana – kemari  di stasiun Senen. Dari pertama sampai ke Ibukota, aku sudah merasakan pengalaman yang luar Biasa. Pengalaman pertama yang mengesankan adalah ketika dari Gambir menuju kestasiun senin, abang saya dari Aceh, Andi Irawan mengajak naek Bajai. Hal ini bagi orang-orang tertentu mungkin biasa – biasa saja. Tapi bagi saya ini menjadi pengalaman awal yang luar biasa. Hal ini karena ini adalah untuk pertama kalinya  pengalaman saya naek Bajai . Maklum di Palangka Raya model transportasi seperti ini belum ada. Sekitar pukul 15.00 WIB saya sampai stasiun senen bersama Bang Andi Irawan. disana sudah ada dua sahabat kami  yaitu mbak Dian dan Fatin yang sama –sama baru tiba di stasiun senen. Kereta malam  kelas Bisnis Jakarta – Yogyakarta kami pilih untuk mengantarkan kami bertemu dengan Pemuka pemuda peserta YA – YLF  GMB 2014. Jadwal  keberangkatan kereta Pukul 21.00 WIB, Sedangkan saat ini masih pukul 15.00 WIB. Masih cukup lama memang sekitar 6 Jam baru berangkat  kereta, karena itu kami manfaatkan waktu menunggu kereta di stasiun senen  sambil ngobrol dan sesekali saling bercanda untuk mengakrabkan kami yang memang baru pertama kalinya bertemu secara langsung. Pukul 21.00 Kereta berangkat dari Jakarta menuju Yogyakarta. Kekhawatiran ku mabuk, masuk angin, dll tidak terbukti. Maklum ini ada pengalaman pertama juga aku naik kereta api lintas Provinsi, lumayan lama sekitar  8 Jam an diperjalanan. Mungkin karena motivasi yang luar biasa untuk ikut GMB dan juga semangat dari Bang Andi, Dian dan Fatin dengan Banyolan mereka yang lucu selama di dalam kereta  inilah menjadikan perjalanan yang awalnya ku khawatirkan mabuk perjalanan ternyata  menjadi sangat menyenangkan dan mengesankan.

Hari Pertama Tiba Di Yogyakarta Bersama Bang Andi,Mbak Dian, Fatin
 
 Tanggal 30 Januari, Sekitar Pukul 06.00 WIB  kami sampai di Stasiun Tugu Yogyakarta. Di Stasiun kami sudah disambut dengan senyumnya yang khas, Mas Janu Muhammad. Beliau adalah salah satu peserta YA YLF GMB 2014 yang berasal dari Yogyakarta. Pertama kali melihat mas Janu saya berpikir apa beliau Pak Jokowi???atau mungkin keluarga nya Pak Jokowi?karena dari senyumnya, penampilannya maupun gaya bicaranya  sekilas sangat mirip dengan Pak Jokowi. Tapi ternyata setelah ditelusuri mas Janu  tidak ada hubungan keluarga dengan Pak Jokowi. Dalam hati saya hanya berkata, inilah beberapa hal hebat yang saya temukan. Meskipun belum kegiatan sudah banyak aura positif dan hal – hal unik yang saya dapatkan di YA YLF GMB 2014 ini. Kegiatan YA YLF GMB 2014 baru dimulai registrasi tanggal 01 Februari 2014. Itu tandanya kami datang 2 hari sebelum kegiatan dimulai. Kami berempat sengaja datang duluan ke Jogyakarta karena ingin mengenal lebih dekat Kota Gudeg ini. Karena kami pikir nanti pas kegiatan dimulai, kami tak bisa kemana-mana. selama dua hari sebelum acara dimulai di Yogyakarta, Mas janu sebagai tuan rumah menghibur Kami dengan mengajak mengenal lebih dekat Kota Yogyakarta, Mengajak kami Jalan ke Keraton, Jalan ke Gunung Api Purba di kabupaten Gunung Kidul, Ke Danau Buatan nglanggeran dan hal –hal positif lainnya. Satu lagi yang tak terlupakan. Diajak berkunjung ke kampusnya Mas Janu yaitu Universitas Negeri Yogyakarta, shalat Jum’at disana dan tak sengaja bertemu Evans Dimas, Kapten Timnas Indonesia U-19 Yang mengantarkan Indonesia Meraih Piala AFF U-19 tahun 2013.

Diajakin Tuan Rumah, Mas Janu Touring Sebentar ^_^

Gak sengaja ketemu Evans Dimas, Shalat Jum'at Bareng @Masjid UNY

Akhirnya, tanggal 01 Februari Pukul 14.00 WIB  pun datang. Itu artinya kami harus fokus ketujuan awal yaitu kegiatan Youth Adventura & Youth Leaders Forum GMB 2014 . Dari penginapan sekitar malioboro kami bertujuh yaitu saya sendiri, bang Andi Irawan, Mbak Dian, Fatin, Aris Munandar Sofyan, Bang Edi Fadhil, dan Aprida Sondang  menuju Anak Wayang Indonesia (AWI) yang tak jauh dari Malioboro unuk melakukan registrasi. Di sinilah awal kami berjumpa secara keseluruhan antara peserta dan Volunteer kegiatan YA YLF GMB 2014. Dari yang awalnya hanya berkomunikasi di media sosial,akhirnya kami bisa bertemu secara langsung. Ketemu kak Agustina, satu-satunya Volunteer yang selalu menjadi tempat saya sharing dari awal ikut seleksi sampai benar-benar merasakan dahsyatnya kegiatan ini, Ketemu Bang Azwar Hasan selaku inisiator GMB dan juga ketemu peserta GMB dan Volunteer lain yang begitu luar biasanya. 

Tiba di Bumi Perkemahan Sumber Boyong, Yogyakarta

Hari pertama setelah registrasi, Kami mendapatkan tantangan dari Volunteer untuk membelanjakan Rp 75.000, - untuk makan malam kami. Belanja diberikan waktu 15 Menit, Tidak boleh memakai uang pribadi dan harus cukup untuk satu kelompok (Saya, Yaumil, Devi,Fadliana,Lizar,)ditambah 2 tamu yang berkunjung nanti malam kata Volunteer saat itu. Sekitar 10 Menit, dengan diskusi yang panjang diantara kami akhirnya kami memutuskan masak Nasi Goreng untuk  tantangan nanti malam. Malam pun akhirnya datang, Kelompok kami segera masak untuk makan Malam yaitu nasi Goreng  Special Pake telur. Kesulitan demi kesulitan selama memasak berhasil kami atasi. Mulai dari sulitnya menyalakan Api,Tidak cukup nya tempat untuk memasak Nasi sampai pada akhirnya gosongnya tempat kami memasak menjadi cerita tersendiri. Nasi Gorengpun akhirnya jadi. Kesabaran kami memasak menjadikan Nasi Goreng Special Kami selesai tepat waktu. Satu lagi, Terinsiprasi oleh kalimat bang Azwar dan Kak Agustina  tentang penilaian masakan  Telur  goreng kami yang agak Gosong dan Berasap maka malam itu kami memberikan nama kelompok kami Kelompok Telur Asap.heheheehehe
 
Kelompok Telur Asap, di Depan Nasi Goreng Special ^_^   
Kegiatan Youth Adventure & Youth Leaders Forum GMB 2014  dibagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama adalah Youth Adventure berupa kegiatan Ziarah Pengemis ( A Journey of Receiving ) dan Ziarah Pendarma ( A Journey Of Giving Back ) dari Yogyakarta ke Jakarta.untuk kegiatan Youth Adventure ternyata saya satu Kelompok dengan Aries Munandar dari Lampung , Fadiana dari Aceh dan  Arumdari dari Jawa Barat. Minggu, 02 Februari 2014 Perjalanan Youth Adventure dimulai oleh Peserta GMB 2014. Perjalanan darat antara Yogyakarta dan Jakarta bermodalkan uang bergambar Soekarno – Hatta sebanyak 4  lembar untuk empat orang, selama kurang lebih 2 Hari 2 Malam Yogyakarta - Jakarta  akan menjadi sejarah yang tak akan terlupakan bagi kami,  kecuali raga kami tak ada lagi. Itu adalah  harapan kami, dari dalam lubuk hati kami yang paling dalam. Sang mentari sudah hampir lelah ketika melepas kami, itu tandanya sudah hampir sore. Kulihat jam ditangan menunjukkan waktu Pukul 15.00 WIB ketika kami harus berpisah dengan kelompok lain dan diturunkan Bus panitia di Tugu Mangkubumi Yogyakarta.
 
Sang Tugu Mangkubumi Yogyakarta menerima kedatangan kami dengan gembira sepertinya. Nampak dari  auranya yang berwarna putih menjulang tinggi, tak menggambarkan sebuah kesedihan. Sang Tugu Seolah-olah kedatangan teman untuk menemaninya berdiri di Tugu Nol Yogyakarta, menemaninya menjadi saksi sejarah kehidupan di Yogyakarta beserta kehidupan masyarakat Yogyakarta yang damai dan begitu sangat ramah. Ini bisa kunilai, perlakuan masyarakat Yogyakarta berbeda seperti yang kualami di kota – kota besar lainnya. Selama dua  hari tinggal disini aku merasa nyaman di kota Gudeg ini. Selain makanan dan keperluan yang murah meriah, masyarakatnya juga sangat ramah. .kami pun senang bisa diturunkan di Tugu ini. Tapi kami tidak akan larut dalam kesenangan, karena tujuan kami ikut GMB ini bukan untuk sekedar senang-senang, tapi untuk mencari Ilmu yang tak akan pernah didapatkan di tempat lain.

Tas yang bertumpu dengan manjanya dipunggung mulai kami titipkan  di Pos Polisi dekat Tugu. Tak lupa kami minta ijin ke sang pemilik rumah, untuk menitipkan barang – barang kamii sembari mengenalkan Apa itu GMB kepada pak Polisi yang awalnya  kelihatan galak tapi ternyata ramah dan murah senyum itu. Pendapatan hari ini lumayan, jadi Pengamen dengan lagu andalan “  Tanah Air Beta “  cukup membuat orang-orang yang berhenti di lampu Merah Tugu Yogyakarta sepertinya terpanggil hatinya untuk memberikan sedikit rejekinya untuk kami keempat pemuda ini. Meskipun tak semua berbaik hati  memberikan sedikit recehnya, tapi itulah watak manusia terkadang yang kita pikirkan tak sama dengan apa yang mereka pikirkan. Meskipun begitu, yang memberi  dan tak memberi selalu kami doakan yang terbaik..
 
Tanah Air Ku tidak ku lupakan,,Jreng - Jreng... Sambil Mennyanyi dapat Duit

  
 
Menghitung Receh Bersama Bunda Fadliana


         

Hampir dua jam sudah kami mengamen di Tugu Yogyakarta ini, Lumayan, Banyak dermawan yang baik hati memberikan sedikit Rejeki mereka. Kami Hampir mendapatkan Rp. 300.000,- selama 2 Jam Mengamen. Dari mengamen ini, banyak hal yang ku ambil Hikmahnya, tentang keberanian, tentang Berharganya uang Receh 200 perak, 500 Perak, dan Juga Pertaruhan Harga diri. Matahari kulihat sudah mulai lelah dan mulai sembunyi di ufuk barat.Sebentar lagi pertanda magrib memanggil , saya beserta kelompok menyudahi Ngamen  untuk sore ini. Kami pun mulai memikirkan mencari penginapam untuk sekedar melepas lelah malam ini. Setelah hampir Larut malam, berjalan lumayan agak jauh dari Tugu Mangkubumi  ke Malioboro kami mengisi perut untuk malam ini. Untuk menghemat uang dari Volunteer dan Komitmen kami menjaga integritas kami, maka untuk makan malam ini kami cukup membeli nasi Putih 4 Bungkus dan 2 Gorengan. Total untuk kami Makan Malam ini adalah 10 Ribu rupiah untuk berempat. Meskipun baru dipersatukan beberapa hari tapi kami sudah sangat dekat seperti keluarga sendiri,bahkan mbak fadliana  sudah kami anggap seperti Ibu sendiri, kami memanggilnya bunda karena sifat keibuannya memberi perhatian kepada kami selama perjalanan Youth Adventure.
 
Salah Satu Senjata Andalan Selama Mengamen

Inilah perjalanan yang luar biasa, benar-benar ajang untuk mengenal diri siapa aku,kamu,kita dan mereka sebenarnya. Perjalanan yang aku rasa sebagai jalan terbaik membuka topeng kita. Karena selama perjalanan ini watak dan karakter kita yang sebenanrnya sudah bisa dilihat orang lain tanpa harus menunggu lama untuk saling kenal. Perjalanan youth Adventure ini aku  katakanan  sebagai bagian membuka Topeng Diri Kita. Watak yang bagus benar –benar baik kelihatan baik, yang kurang baik benar-benar kelihatan tanpa bisa ditutupi lagi. Inilah bagian dari Mengenal diri,tidak hanya mengenal diri sendiri tetapi juga mengenal teman sekelilingnya, saudara sekelilingnya untuk sama-sama mengingatkan ketika salah, mengajak kepada kebaikan, Saling Berbagi dan saling menjaga kepercayaan satu sama lain.Integritas,Integritas,Integritas Itulah yang selalu ada di kepala kami saat itu selama Youth Adventure ini..Komitmen menjaga Integritas  ini tentunya tak akan dilakukan hanya ada selama kegiatan ini berlangsung, kelak ketika kami sudah kembali ke daerah kami masing-masing, seperti saat tulisan ini ku buat di Palangka Raya, Alhamdulillah Komitmen utk menebar kebaikan, untuk menjaga Integritas yang ada dalam diri ini masih terjaga dengan sangat baik…. Salam Berbagi,,,,Tetap Ikhlas Untuk Memberi..