Sabtu, 22 Oktober 2016

Sepenggal Kalimat Yang Menjadi Penyemangat


Sepenggal Kalimat Yang Menjadi Penyemangat

Hari ini, September 2016, bulan dimana yang sering ku impikan, yang sering ku cita – cita kan tak pernah terasa aku bisa merasakan hal itu untuk kedua kalinya. Gedung Sultan Suriansyah Kota Banjarmasin, menjadi salah satu saksi bahwa 20an tahun silam, lelaki berkacamata yang dulu  hampir pernah gagal untuk melanjutkan Sekolah Menengah Pertama (SMP) , Tak pernah percaya bisa melanjutkan Sekolah Menengah Atas (SMA)  kini nyatanya bisa lulus S2 dua tahun dengan Cumlaude. 

Tuhan, aku tak tahu lagi bagaimana ingin menulis cerita perjalanan hidup ini yang begitu panjang. Kiranya hanya  melalui sebagian dari tulisan ini, sebagian cerita ini aku rangkai Tuhan.  

20 Tahun lalu Tuhan, lelaki berkacamata yang kini  telah bertoga untuk kedua kalinya bukanlah siapa-siapa. Yang kutahu hanyalah, saat itu  aku pernah tak tahu dimana kedua orang tua ku berada.
20 Tahun lalu, ketika diri ini merasa ada yang kurang, merasa tak seperti anak – anak yang lain seusianya. Lebaran bersama ibu ayah dan saudara – saudara kandung lainnya. Pergi keladang menemani ayah dan ibunya,  atau bahkan dimarahi oleh kedua orang tuanya karena kenakalan waktu kecil aku tak pernah merasakannya
Tuhan, baru ku sadari dikala saat itu aku memang berbeda, Tapi  Tuhan, aku yakin cerita dimasa lalu tentang orang tua ku biarlah waktu yang akan menjawab. Sekarang aku bahagia bisa dekat dengan mereka berdua. Kiranya kelak Tuhan, aku bisa berbakti sepenuhnya kepada mereka meski mereka tak pernah mendampingi ku ketika ku tumbuh dari kecil dan membesar.

September 2016, mungkin inilah jawaban doa ku selama bertahun-tahun  lalu Tuhan. Ketika ku tahu, keluarga nenek dan kakek yang diseberang sana yang tak bisa menyekolahkan anaknya setinggi tingginya melaui diriku ini Engkau limpahkan rahmat Mu Tuhan. Melalui aku Tuhan, mungkin kini mereka bisa berbangga bahwa cucu yang dulu dibesarkannya kini telah lulus S2.
Terharu, dikala bersama teman-teman dengan berbagai latar belakang aku menjadi salah satu yang akan segera mempurnakan study ku. Semua, 1250 Mahasiswa SI dan S2 tersenyum bahagia dengan baju Toga kebesarannya. Entahlah, aku tak bisa berkata apa-apa, tak terasa meski ku lelaki Air mata sempat menetes ketika kedua dosen Pembimbing Tesis ku memberi ucapan selamat karena aku lulus dengan Cumlaude dan mendapat penghargaan salah satu lulusan terbaik. Mereka Tahu, sebagai  dosen pembimbing dan kuanggap sebagai kedua orang tua angkat ku menjadi orang penting yang tahu semua tentang kisah perjalanan hidup ku.


Seketika sebelum Kucir Toga ini dipindahkan, Aku ingat kembali dengan memori beberapa puluh tahun lalu, ketika aku hampir gagal masuk SMP karena keterbatasan  biaya sekolah dari nenek dan kakek ku yang sudah semakin menua. Tiga hari aku hanya bisa meminta mu Tuhan melalui sebuah tangisan anak-anak yang mulai remaja disertai doa dan shalat malam, Entahlah semua akhirnya berakhir dengan indah ketika aku pada akhirnya aku bisa bisa masuk SMP meski tidak bisa ikut MOS  karena keterlambatan mendaftar. Tuhan ,,,,,,,,aku tahu aku bisa SMP semua karena kuasaMu.
Dengan Segala keterbatasan, dengan seiring berjalannya waktu aku selalu mensyukuri nikmatmu saat itu. Meski  ketika sekolah harus jalan kaki, Panas kepanasan, Hujan Kebasahan, hanya memiliki satu sepatu dan ketika musim hujan tiba, belajar Ikhlas untuk berangkat pakai sandal atau bahkan nyeker. Meski begitu aku menikmati masa-masa indah di SMP. Meski tanpa Uang Saku, meski tak pernah rasanya yang merasakan jajan di Kantin Sekolah aku sudah sangat bahagia karena mampu bersekolah selayaknya anak seusiaku. Terima Kasih Tuhan dengan segala kekurangan ku aku selalu bisa masuk 3 Besar di tiap pembagian raport semesteran. Terima Kasih kepada Ibu Sussana, Pak Agus Mujianto, Selaku Wali Kelas di Kelas 1,2, dan 3 karena beliau aku bisa mendapat beasiswa  dan Juga Semua Bapak Ibu guruku tercinta yang selalu membimbingku. Terima kasih juga Tuhan, aku sampaikan khusus ke Pak Katno selaku  bidang Kesiswaan yang selalu membukanan pintu lebar-lebar bagi ku untuk bisa dapat peluang meraih beasiswa selama 3 Tahun di SMP 3 Parang. 

3 Tahun Tuhan aku menikmati masa-masa indah di SMP. Kinilah saatnya aku harus berpisah dengan guru-guru hebatku,guru yang aku anggap orang tua ku, berpidah dengan teman-teman karena kelulusanku. Setelah lulus, aku tak tahu harus kemana lagi Tuhan. Aku ingin membahagiakan keluargku, kakek dan nenek ku dengan cara yang berbeda. Bukan dengan bertani Tuhan.
Tuhan, aku ingin melanjutkan Sekolah Tuhan, karena dengan sekolah lagi aku tahu ini akan sedikit mengangkat derajat keluarga ku. Barangkali hanya kepada Engkau Tuhan aku hanya bisa mengadu tentang perjalanan hidupku nantinya. Barangkali, Ketika Engkau tak mengirimkan keluarga Ibu Hj.SUmiyatun dan Ibu Asna Eny Raya melaui seniorku aku tak bisa merasakan Toga Yang kupakai ini Untuk Kedua kalinya Tuhan. Seseorang yang ketika aku SMP tak begitu kenal dekat namun nyatanya karena KehendakMu mereka mengangkatku menjadi anak asuh nya, menyekolahkan ku, membiayai semua kebutuhan hiduku memberiku Uang Saku dan yang lebih hebat memberiku Kebebasan untuk aktif di Organisasi . Selama ikut Beliau Terima Kasih Tuhan, melalui beliau Engkau tunjukkan KuasaMu bagi Hambamu yang Kecil ini. Engkau berikan KuasaMu yang Begitu hebat bagi Hambamu. Dengan ikut beliau Tuhan, lelaki berkacamata ini semakin kuat tekadnya berjuang bahwa untuk mengangkat derajat keluargaku  aku harus kuliah setelah selesai ikut beliau. Terima Kasih Juga untuk Mbak Min dan Mbak Sri yang sudah membukanan pintu aku bisa terhubung dengan bu Sumiyatun dan Bu Asna selaku orang tua angkatku.

HambaMu yang Kecil ini selalu Engkau Kuatkan Tuhan dengan KuasaMu. Dengan orang-orang baik yang selalu mendampingi dan mensuport ku Tuhan. Terima kasih untuk pembelajaran hebat dari Kedua Orang Tua ku. Jika kemudian aku tak mensyukuri perjalanan hidup ini, tak Mensyukuri  Takdir yang pernah memisahkan aku dan kedua orang tua ku serta saudara kandung ku maka aku adalah orang yang  merugi
Terima kasih tak terhingga untuk semua orang yang selalu bilang “Kamu Harus Semangat Yon, Semua akan Baik-baik Saja Yon”.


Kini Tuhan, selagi aku masih Engkau berikan nafas ini mudahan  aku dengan gelar study ku bisa Engkau mudahkan aku untuk berbakti dan mengabdi untuk Ibu dan Bapakku yang sekarang di dekatku, Kedua kakek dan nenek ku diujung pulau sana mudahan aku bisa membahagiakan kalian berdua, untuk semua keluarga ku dan sahabat di seberang pulau sana dan juga semua orang yang selalu hadir ketika sedang suka maupun duka. Maaf kini aku harus aku merantau, meninggalkan kenangan kita. Tapi aku berjanji, cepat atau lambat aku akan membahagiakan kalian tak hanya lewat materi tapi dengan segala hal.

Tuhan, hanya melalui Tulisan ini aku ingin Orang Tahu, bahwa apa yang aku dapatkan sejauh ini adalah hasil Perjuangan yang bukan instan. Aku hanya ingin katakan  bahwa apapun perjalanan hidup seseorang kita tak pernah tahu beliau jadi apa kedepan. Karena itu, selagi mampu mari kita selalu memberi, mari selalu berbagi dan mengasihi serta jangan pernah dendam dengan orang-orang yang menyakiti maupun pernah meninggalkan mu, Karena semua itu adalah bagian dari takdir Tuhan yang terbaik yang harus selalu disyukuri. 


Palangka Raya,            Oktober 2016



SUPRAYITNO, S.AN., M.AP

Kamis, 05 Mei 2016

Symposium PPI Dunia, Diantara Langit Palangka Raya dan Singapura (Part 1)



Symposium  PPI Dunia 
Diantara Langit Palangka Raya Dan  Singapura 
Part I 

Salah satu rasa bangga seorang pemuda adalah ketika dia, dengan segala kelebihan dan juga kekurangannya masih bisa berkarya dan diakui oleh Negara apapun itu bentuk pengakuannya. Hal itulah yang juga dirasakan seorang pemuda, sebut saja Suprayitno, Laki – laki kelahiran Pangkalan Bun,Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah yang saat ini berdomisili di Kota Palangka Raya. Tulisan ini dirangkai dalam penerbangan Lion Air JT 162 Antara Palangka Raya – Jakarta – Singapura.

Hari ini, 7 Agustus 2015 pukul 15.00 WIB aku bersama dua gadis dari Kalimantan Tengah sebut saja sister Mila dan Sister Inna take off dari Bandar udara Internasional Soekarno Hatta Menuju Changi Singapura. Sebelum sampai Jakarta kami berangkat dari bandara Tjilik Riwut Palangka Raya menuju Jakarta pukul 06.50 WIB. Butuh beberapa waktu untuk transit di Jakarta, but no problem. Jiwa petualang ini mengalahkan segalanya. Transit di Jakarta kami nikmati dengan nikmat dan mengesankan.

Singapura, Negara kecil yang kaya, Maju nan modern itulah komentar ku sejak pertama menginjakkan kaki di bandara Changi. Kami Sampai di bandara Changi Pukul 17.00 Waktu Singapura. Sejak memasuki area kedatangan semua serba serba modern. Sebenarnya  Sedikit was was karena simcard kami dari Indonesia tak bisa diaktifkan. Sedangkan 3 teman kami sebut saja Bro Artha, Bro Zainuri dan bro Rizky sudah  janjian menunggu kami diterminal kedatangan karena mereka berangkat duluan dari kami. Tapi ternyata was was nya hanya sebentar karena saya pernah denger dari teman bahwa disingapura banyak wifi gratis yang kencengnya berlipat – lipat lebih kenceng daripada simcard di Indonesia. Sedikit bingung awalnya mengaktifkan wifi karena memakai Pasword. Akhirnya mau tidak mau kami mencari pusat informasi di Bandara Changi untuk menanyakan cara  mengaktifkan Wifi. Mungkin ini juga bisa menjadi pesan bagi kawan – kawan yang takut keluar negeri sendiri, jangan takut asal kita tidak malu bertanya pasti orang- orang diluar sana membantu kita. Akhirnya staf di bagian informasi membantu kami mengaktifkan wifi. Dengan bahasa English yang pas pas an saya memberanikan diri berkomunikasi dengan pusat informasi disana. Alhamdulillah langkah pertama mengaktifkan wifi lancrr. Ternyata selain mendapat arahan dari pusat informasi, baru saya sadari bahwa kita bisa juga mendapatkan Pasword Wifi dengan cara Scan Pasword kita di tempat – tempat yang sudah disediakan. Karena ini adalah first time kami ke Singapura jadi kami tak tahu,hahaa
Scan Boarding Pass Untuk dapat Wifi Gratis di Bandara Changi, Singapura
Di Bandara Changi sangat jauh berbeda dari Bandara Kita di Indonesia. Bandaranya sangat bersih, Indah, denga fasilitas yang lengkap tentunya. Wifi Gratis, air mineral hot/cool gratis yang bisa kita dapatkan di depo depo khusus. Unik memang tentang penyediaan air gratis ini. Air mineral yang biasanya  di Indonesia ukuran tanggung seharga Rp 3.000,- di Singapura dihargai sekitar 2 dolar Singapura. Hitung hitungannya kalau di Rupiahkan sekitar 20.000 Rupiah. So, dengan uang pas pasan maka air mineral gratis ini sangat membantu siapapun yang datang ke singapura untuk bisa membuat The,Kopi atau bahkan menyeduh mie instan secara Gratis. Selain beberapa hal yang serba gratis, di bandara channgi sangat terbatas pihak keamanan bandara. Tapi Jangan salah, CCTV hampir disemua sudut memantau aktivitas kita. So, bagi yang mau niat jahat di Bandara Changi mending mikir berkali – kali meskipun pihak keamanan sedikit tapi anda diawasi oleh CCTV. Untuk yang first time datang ke Singapura, minimnya keamanan bandara mungkin sedikit menyulitkan kita karena susah mencari informasi jika ingin menanyakan sesuatu misalnya alamat yang mau kita tuju, bagaimana cara menuju kesana, berapa harus membayar dan blablabla lainnya. But, jangan khawatir. Sekali lagi di Singapura, semua serba menggunakan teknologi. Banyak maps maps (peta kecil) yang disediakan di Bandara untuk menjadi acuan kita menuju lokasi yang kita tuju. Maps maps dalam bahasa Inggris dan Cina. Agak sedikit pusing memang tapi semua menyenangkan jika kita menikmatinya.
Salah Satu Sisi Bandara Changi,,Dijamin Betah...^_^

Perjalanan ke Singapura hari ini adalah perjalanan kedua ku ke luar negeri. Setelah 6 bulan lalu pernah menjadi delegasi Indonesia dalam Interfaith Harmoni and Tolerance Conference di Kuala Lumpur Malaysia, Alhamdulillah kesempatan mewakili Indonesia di event Internasional kembali Allah percayakan kepadaku untuk menjadi delegasi dalam Symposium PPI Indonesia dunia yang dilaksanakan di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura. Dengan Bahasa English yang jujur saja masih pas pasan Alhamdulillah yang namanya sudah rejeki dari Allah saya tetap bisa berangkat untuk event Internasional ini. Perjalanan ke Singapura dalam event ini sebenarnya bukan  perkara yang mudah. Karena kami harus ikut seleksi, persiapan materi isu – isu global, nasional dan lokal khususnya terkait pendidikan dan mencari sponsorship untuk keberangkatan. Tapi Alhamdulillah,  seperti Mahfuzot di ajaran agama Islam “Man Jadda Wa Jadda” ( siapa yang bersungguh – sungguh dia akan mendapatkan ). Akhirnya kami para pemburu ini bisa berangkat dengan semangat juang yang Tinggi. 
Yee,Akhirmya Bisa Ketemu Ikonnya Singapura, Patung Marlion yang biasanya sering nongol di TV..hee

Cuaca Cerah di langit biru yang kami lintasi  antara  Palangka Raya – Jakarta – Singapura mengantarkan kami ke negeri nan maju ini . Negeri yang selama ini pernah aku idam-idamkan untuk ku datangi akhirnya benar – benar nyata bisa ku datangi. Dan yang lebih ku syukuri, kami datang bukan karena sekedar untuk liburan atau bersenang – senang tapi lebih dari itu Ikut menyuarakan Suara kami orang daerah untuk kemajuan daerah kami bangsa dan Negara kami di Internasional utamanya dalam bidang pendidikan. (Bersambung)

Jumat, 15 Januari 2016

Antara Ular Putih dan Hujan di Kamis malam


    Jadi ceritanya tadi Malam ane mendapat sebuah kejutan berharga. bukan Uang, Bukan Harta, atau bahkan ketemu gadis Cantik mirip artis Korea..Bukan,bukan itu...
Setelah pulang kegiatan, kurang lebih td malam ane sampai rumah kakak skitar pukul 23.30....Catet : bukan rumah ane sendiri,tapi rumah kakak ane,,maklum belum dapat cipratan dr Freeport jd blum bsa beli rumah sendiri,wkwkwkwkkwkwkwkw

    Sebenarnya kegiatan pukul 22.00n an udh kelar, tapi karena msh hujan lebat ane dan beberapa teman dikegiatan menunggu hujan reda. semenit, dua menit berlalu tak terasa sejam lebih menunggu hujan tak kunjung berhenti. meski masih gerimis baiklah, daripada menunggu sampe besok pagi, mgkin sampai matahari terbit hujan baru berhenti akhirnya satu persatu kekawanan memutuskan untuk pulang kerumah masin - masing mski sang hujan masih bersemangat meunmpahkan airmatanya tak menyurutkan langkah kami utk pulang agar segera ketemu anak istri ( eh baru ingat, saya msh bujang ya)...grin emotikon
oke, skitar 20 menitan akhirnya nyampe drmh kkak dirajawali 7,,agak sedikit basah karena ternyata si ujan msh sempet2nya menyelinap melalui lubang2 terlarang di jas hujan...
 
     sempet melirik jam, ternyata udah jam 23.30 WIB.dengan pelan - pelan mengendap2 ane buka pagar dan kemudian masuk lewat pintu belakang dapur yang tentunya udah ane siapin kunci nya ( catet : ane bukan mw maling yee, meski masuk mengendap ngendap tapi bawa kunci bukan nyongkel.hahahhhaa)
setelah masuk rumah, belum sempet ganti baju langsung ambil payung dan ambil kunci buat mengunci pagar di depan rumah. nah disinilah kejutan itu muncul....di depan pagar sudah melintang seekor binatang melata, sepertinya memiliki 2 mata, panjang sekitar 1 meter, dan mengedip ngedip ke ane ( eh salah, dia nggak ngedip2 gak sempet memperhatikan secara detail.)hee tu binatang bikin sedikit Ane jantungan, ternyata seekor ular warna putih, semacam bule/albino dalam bahasa ilmiahnya ya???
 
     setelah masuk rumah, belum sempet ganti baju langsung ambil payung dan ambil kunci buat mengunci pagar di depan rumah. nah disinilah kejutan itu muncul....di depan pagar sudah melintang seekor binatang melata, Padahal pas ane masuk buka pagar tu binatang tak ada..sepertinya dia memiliki 2 mata, panjang sekitar 1 meter, dan mengedip ngedip ke ane ( eh salah, dia nggak ngedip2 gak sempet memperhatikan secara detail.)hee tu binatang bikin sedikit Ane jantungan, ternyata seekor ular warna putih, semacam bule/albino dalam bahasa ilmiahnya ya???ato warna lain pakai corak2 sudah sering liat di kebun binatang, tapi yang pure putih/albino baru tadi malam beneran menyaksikan di depan mata tanpa disensor oleh LSF.pernah sih liat,cuma di film2 cina ular putih kayak gtu..tanpa ba bi bu, apalagi udah larut malam dsertai hujan lebat jadi spechless gak ngapa2 in.jangankan ambil hape buat motret, yang ada dipikiran malam tadi cuma mau segera kabur masuk rumah.untung tu ular gak ngikutin ane,apalagi blng mau ikut tdur.hahahahaa
apa benar di Kalteng ada jenis ular albino semacam itu ???entahlah. yang jelas meski sedikit grogi, ular itu bsa membuktikan ke ane bahwa ular albino itu beneran ada....
Nb : foto diatas ane ambil dari mbah google, mugkin bisa mewakili kemiripan warna si ular itu yang menemui saya td malam...