Senin, 20 April 2015

Keunggulan Daerah Kompetitif di Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah



TUGAS INDIVIDU
MAKALAH
MATA KULIAH MANAJEMEN PEMBANGUNAN DAERAH

                         Judul Makalah : Keunggulan Daerah Kompetitif di Kabupaten    Katingan, Provinsi  Kalimantan Tengah
Dosen Pengampu  :
DR. Hastin Umi Anisah,SE.,MM.
Disusun Oleh :
SUPRAYITNO, S.AN



KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
UNIVERSITAS LAMBUNGMANGKURAT
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK
2015



KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, karunia dan hidayah-Nya yang telah dilimpahkan kepada saya selama ini , sehingga penulisan makalah ini dapat saya selesaikan tepat pada waktunya.

Dengan adanya Makalah  ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang apa yang dimaksud penulis dalam Makalah  ini yang berjudul Keunggulan Daerah Kompetitif di Kabupaten    Katingan, Provinsi  Kalimantan Tengah serta apa saja yang mencakup didalamnya.

Demikian kata pengantar ini saya buat, namun demikian penulis menyadari bahwa penyusunan Makalah  ini mungkin kurang sempurna sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan kritikannya yang membangun untuk kesempurnaan penyusunan selanjutnya. Tak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih .Salam Sukses dan tetap tersenyum. Perjuangan masih Panjang,Yakin Usaha Sampai

Palangka Raya,           Maret 2015
Penulis

                                                                                                          


                                                                                                          SUPRAYITNO





BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
                Strategi pembangunan adalah suatu tindakan pemilihan atas faktor-faktor yang kemudian di jadikan fakto utama (penentu) pada jalannya proses pertumbuhan bagi sebuah daerah tertentu. Adapun startegi pembangunann  yang dibangun adalah berdasarkan  segala aspek pendukung/ dari daerah itu sendiri yang mendukung
Pada dasarnya faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan strategi pembangunan ekonomi adalah tujuan yang dicapai. Apabila yang ingin dicapai adalah tingkat pertumbuhan yang tinggi, maka faktor yang mempengaruhi digunakannya strategi tersebut adalah tingkat pertumbuhan ekonomi yang rendah, akumulasi kapital rendah, tingkat pendapatan pada kapital yang rendah, dan struktur ekonomi yang berat ke sektor tradisional yang juga kurang berkembang.

Kunci dari pembangunan adalah kemakmuran bersama. Pemerataan hasil pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan tujuan pembangunan yang ingin dicapai. Tingkat pertumbuhan yang tinggi tanpa disertai pemerataan pembangunan hanyalah menciptakan perekonomian yang lemah dan eksploitasi sumber daya manusia. Hipotesis Kusnets (1963) yang menyatakan bahwa sejalan dengan waktu ketidak merataan (inequality) akan meningkat akan tetapi kemudian akan menurun karena adanya penetesan ke bawah (trickle down effect), sehingga kurva akan berbentuk seperti huruf U terbalik (Inverted U). Akan tetapi pada kenyataannya penetesan ke bawah (trickle down effect) tidak selalu terjadi, sehingga kesenjangan antara kaya dan miskin semakin besar.

Faktor yang mempengaruhi diberlakukannya strategi Pembangunan yang berorientasi pada penghapusan kemiskinan-kemiskinan pada dasrnya dilandasi keinginan, berdasarkan atas norma tertentu, bahwa kemiskinan harus secepat mungkin dibatasi. Sementara itu strategi-strategi pembangunan yang lain ternyata sangat sulit mempengaruhi atau memberikan manfaat secara langsung kepada golongan miskin ini.


Sama seperti Strategi pembangunan yang dicanangkan di  di daerah lain di Indonesia, Strategi Pembangunan Di Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah Mengarah kepada apa saja keunggulan dan Kekurangan dari Kabupaten Tersebut. Kabupaten Katingan adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Tengah. Kabupaten yang beribu kota di Kasongan ini memiliki luas wilayah 17.800 km² dan berpenduduk sebanyak 146.439 jiwa. Kabupaten ini terdiri dari 13 kecamatan 154 Desa dan 7 Kelurahan. Karakteristik daerah-daerah di Pulau Kalimantan pada umumnya adalah keberadaan sungai dan hutan yang terbesar di seluruh wilayah. Seperti itu juga yang tampak pada Kabupaten Katingan, salah satu yang menonjol dari wilayah yang dialiri Sungai Katingan, sungai terbesar kedua di Kalimantan Tengah adalah kekayaan hasil hutan ikutan berupa rotan. Katingan merupakan salah satu daerah penghasil rotan terbesar di Indonesia.

Dilatarbelakangi hal tersebut maka penulis ingin meneliti lebih jauh sejauh mana Strategi Pembangunan daerah yang ada di Wilayah Kabupaten Katingan Kalimantan Tengah. Dengan adanya makalah berjudul “Keunggulan Daerah Kompetitif di Kabupaten    Katingan, Provinsi  Kalimantan Tengah”  diharapkan menjadi salah satu media untuk bisa meneliti apa saja keunggulan Kabupaten Katingan dan bagaimana Stategi Pembangunan daerah yang telah dilakukan oleh Stakeholder terkait dalam rangka menuju Katingan yang "Penyang Hinje Simpei" yang artinya adalah Hidup Rukun dan Damai untuk Kesejahteraan Bersama.

1.2. RUMUSAN MASALAH
1.        Apa Saja Keunggulan Kompetitif Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah ?
2.        Bagaimana Strategi Pemerintah Kabupaten Katingan dalam Mendayagunakan keunggulan yang Ada di Wilayah tersebut ?


1.2. TUJUAN
Beberapa tujuan dalam pembuatan Makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Sebagai syarat tugas dalam mata kuliah Managemen Pembangunan Daerah
2.      Bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang keunggulan dari Masing – masing Wilayah kabupaten yang ada di Kalimantan Tengah dan Indonesia
3.      Sebagai sarana untuk mengukur sejauh mana Efektivitas Strategi Pembangunan Daerah yang ada di Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah.

 
 
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HASIL ANALISA

2.1              Strategi Pembangunan Daerah
2.1.1        Pengertian Strategi
Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani strategia yang diartikan sebagai "the art of the general" atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan. Karl von Clausewitz (1780-1831) berpendapat bahwa pengertian strategi adalah pengetahuan tentang penggunaan pertempuran untuk memenangkan peperangan. Dalam abad modern ini, penggunaan istilah strategi tidak lagi terbatas pada konsep atau seni seorang panglima dalam peperangan, tetapi sudah digunakan secara luas hampir dalam semua bidang ilmu. Dalam pengertian umum, strategi adalah cara untuk mendapat kemenangan atau pencapaian tujuan.

Seiring dengan perkembangan disiplin ilmu, pengertian strategi menjadi bermacam-macam sebagaimana dikemukakan oleh para ahli dalam buku karya mereka masing-masing. Menurut Stephanie K. Marrus, pengertian strategi adalah suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Selain definisi-definisi strategi yang sifatnya umum tersebut, ada juga pengertian strategi yang lebih khusus, seperti yang diungkapkan oleh dua pakar strategi, Hamel dan Prahalad.

Menurut Hamel dan Prahalad pengertian strategi adalah tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan.

Menurut Wikipedia, strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktifitas dalam kurun waktu tertentu. Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan dan memiliki taktik untuk
mencapai tujuan secara efektif. Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang
lingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebih singkat. Selanjutnya Siagian (2004) menyatakan bahwa strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut.


2.2            Pembangunan Daerah
Pembangunan Daerah merupakan suatu usaha yang sistematik dari berbagai pelaku, baik umum, pemerintah, swasta, maupun kelompok masyarakat lainnya pada tingkatan yang berbeda untuk menghadapi saling ketergantungan dan keterkaitan aspek fisik, sosial ekonomi dan aspek lingkungan lainnya sehingga peluang baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah dapat ditangkap secara berkelanjutan. Hal ini dapat ditempuh dengan cara : Secara terus menerus menganalisis kondisi dan pelaksanaan pembangunan daerah, Merumuskan tujuan dan kebijakan pembangunan daerah, Menyusun konsep strategi bagi pemecahan masalah (solusi), dan Melaksanakannya dengan menggunakan sumber daya yang tesedia
Adapun tujuan adanya Pembangunan daerah tersebut adalah  Mengurangi disparsi atau ketimpangan pembangunan antara daerah dan sub daerah serta antara warga masyarakat (pemerataan dan keadilan), Memberdayakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan, Menciptakan lapangan kerja, Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat daerah, Mempertahankan atau menjaga kelestarian sumber daya alam agar bermanfaat bagi generasi sekarang dan generasi berkelanjutan.
a.      Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pembangunan
·       Kependudukan dan social budaya
-          Wilayah dan lingkungan
-           Sumber daya alam serta persebarannya
-          Kualitas sumber daya manusia terhadap penguasaan ilmu pengetahuaan dan teknologi
-          Manajemen nasional
-          Kemungkinan pengembangan

b.      Manfaat adanya perencanaan pembangunan:
-          Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan.
-          Dengan perencanaan maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai potensi-potensi dan prospek-prospek perkembangan, tetapi juga mengenai hambatan-hambatan dan risiko-risiko yang mungkin dihadapi. Perencanaan mengusahakan supaya ketidak pastian dapat dibatasi seminim mungkin.
-          Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
-           Dengan perencanaan dapat dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih urutan-urutan dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya.
-           Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi.
-          Penggunaan dan aloksi sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya secara lebih efisien dan efektif. Diusahakan dihindarinya keborosan-keborosan. Suatu usaha untuk mencapai output/hasil secara maksimal daripada sumber-sumber yang tersedia.
-          Dengan perencanaan, perkembangan ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus dapat ditingkatkan.
-          Dengan perencanaan dapat dicapai stabilitas ekonomi, menghadapi siklis konjungtur.



2.3             Produk Unggulan

jika dilihat secara saksama maka produk dapat diartikan sebagai  hasil olahan bahan baku atau olahan komoditas. Sedangkan  komoditas adalah sesuatu yang berasal langsung dari alam atau hasil dari alam (secara alamiah). Padi, rotan, cengkeh, kelapa sawit, ikan adalah komoditi.  Dikatakan produk jika komoditi ini sudah diolah secara lanjut; padi diolah menjadi kue atau tepung, rotan diolah menjadi furniture, cengkeh diolah menjadi rokok, kelapa sawit diolah menjadi minyak kelapa sawit dan ikan diolah menjadi ikan kaleng. Baik produk atau komoditi yang ada, belum tentu disebut produk atau komoditi unggulan suatu daerah. Hal ini disebabkan, untuk disebut unggul maka diperlukan syarat-syarat atau karakteristik khusus.

Menurut Martani Huseini (pencetus Konsep SAKA-SAKTI), Komoditas unggulan adalah komoditas yang memberikan nilai tambah dan sumbangan pendapatan tertinggi pada suatu perekonomian daerah.  Pendapat dari Martani Huseini ini didasari pada aspek nilai dan kontribusi suatu komoditas / produk. Komoditas yang memberikan nilai tambah tertinggi sepanjang rantai nilai dan memberikan kontribusi terbesar dari suatu perekonomian daerah adalah komoditas unggul. Sehingga untuk mengetahui komoditas yang memberikan nilai tambah maka perlu dianalisis dengan dua pendekatan yaitu pendekatan pohon industri dan rantai nilai (value chain).

Berdasarkan kondisi itu maka minimal ada  tiga hal menarik menyangkut komoditas unggulan , yaitu :
1.    Penentuan komoditas unggulan memegang peran kunci dalam pengembangan perekonomian daerah.
2.    Tidak semua daerah sukses dalam pengembangan komoditas unggulan di daerahnya.
3.    Penentuan komoditas unggulan dapat dilakukan dengan metode yang berbeda-beda.
Bank indonesia memiliki sudut pandang lain dalam penentuan komoditas unggulan, yaitu menggunakan potensi dasar sehingga dapat dikatakan unggul,yaitu :
1.    Aspek pasar dan pemasaran untuk memastikan bahwa komoditas yang dihasilkan dapat dipasarkan dengan baik.
2.    Aspek teknik dan produksi untuk menentukan kapasitas produksi daerah sekaligus pengendalian kualitas hasil produksi.
3.    Aspek sosial ekonomi dan lingkungan untuk menentukan daya dukung sumber daya ekonomi daerah serta kaitannya dengan lingkungan.
4.    Aspek manajemen dan legalitas untuk menjamin kelancaran proses produksi komoditas unggulan
5.    Aspek keuangan untuk memastikan dukungan dana yang cukup bagi pelaksanaan proses produksi.
Defenisi dari Bank Indonesia sudah lebih luas dan relatif lebih detail dalam mendefenisikan produk / komoditas unggulan. Bukan semata-mata hanya bersifat aspek ekonomi tetapi sudah melibatkan aspek pasar dan manajemennya serta aspek tehnik /produksi dan pembiayaannya (keuangan).  Namun kriteria yang banyak digunakan oleh pemerintah daerah terhadap penentuan komoditas unggulan adalah produk khas daerah, memiliki jumlah unit usaha relatif banyak dibanding komoditas lain, banyak menyerap tenaga kerja dan memenuhi kepentingan beberapa dinas daerah yang terkait.  Terlepas dari persyaratan itu, konsep produk atau komoditas unggulan sebenarnya lahir di Jepang.

Pada tahun 1979, Hiramatsu,Gubernur daerah Oita di Jepang memperkenalkan pendekatan OVOP (one villagee on product) atau satu desa, satu produk. Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk membangun daya saing suatu desa atau wilayah tertentu. Pendekatan ini didasari pada keyakinan  bahwa daya saing suatu desa (daerah) akan dapat dibangun jika desa  yang bersangkutan memfokuskan kegiatan masyarakat di sana untuk menghasilkan satu produk yang dipandang merupakan produk unggulan desa tersebut. Konsep ini diadopsi di Thailand dengan nama OTOP (one tamboon / desa, one product).


2.3 Hasil Analisa terkait Strategi Pembangunan di Kabupaten Katingan
2.3.1 Strategi Pembangunan dan Komoditas Unggulan Daerah di Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah
1.  Keunggulan Kompetitif, Model Organisasi-Industri(Industrial-Organizational I/O) yang ada di Kabupaten Katingan Kalimantan Tengah Sebagai Penghasil Rotan terbesar di Kalimantan Tengah dan jenis Rotan terbaik di Indonesia.
            Seperti yang kita ketahui, Kalimantan Tengah  kaya akan berbagai sumber daya alam. Begitu pula dengan Kabupaten Katingan di Kalimantan Tengah. Kabupaten yang beribukota di Kasongan ini merupakan penghasil rotan terbesar di Kalimantan. Dari 13 kecamatan, tercatat 10 di antaranya merupakan wilayah penghasil rotan. Tak heran jika Kabupaten Katingan mampu menghasilkan 500 ton lebih rotan dalam waktu sebulan. Rotan memang sejak dulu sudah menyatu dengan kebudayaan masyarakat Suku Dayak di Katingan. Selain digunakan dalam berbagai upacara dan perayaan, rotan juga dimanfaatkan menjadi bahan pangan yang lezat. Belakangan ini, hubungan rotan dengan Suku Dayak di Katingan semakin erat. Tidak hanya untuk keperluan upacara dan bahan pangan, rotan juga telah dikembangkan menjadi bahan pembuat kerajinan yang menarik dan memiliki daya tarik tersendiri untuk diminati  tidak hanya warga lokal dan  Nasional tetapi juga menarik para pembeli  di Internasional.

            Pemerintah Kabupaten Katingan telah melakukan berbagai upaya agar kerajinan rotan dikenal oleh masyarakat luas. Usaha-usaha tersebut antara lain mendirikan sekolah menengah kejuruan yang fokus pada kerajinan rotan, menjalin kerjasama dengan lembaga perbankan untuk peminjaman modal usaha kerajinan rotan, hingga melakukan berbagai pelatihan. Pemerintah Kabupaten Katingan juga telah menginstruksikan kepada pemilik perkebunan rotan untuk membudidayakan rotan jenis tertentu. Rotan yang dibudidayakan antara lain rotan manau, rotan taman, dan rotan sabutan. Ketiga jenis rotan tersebut merupakan jenis rotan yang biasa sering digunakan sebagai bahan utama pembuatan kerajinan dank has dari Indonesia.


            Kerajinan rotan yang dihasilkan masyarakat Katingan memiliki perbedaan jika dibandingkan kerajinan rotan dari Pulau Jawa. Kerajinan rotan Katingan menggunakan motif khas Dayak, seperti kemang atau burung tingang. Motif-motif tersebut memang sudah melekat dengan kebudayaan dan menjadi ciri etnisitas Suku Dayak. Awalnya, produk-produk kerajinan rotan Kabupaten Katingan sebagian besar berupa alat-alat keperluan rumah tangga, seperti aneka wadah, tas sayur, dan tikar. Seiring berjalannya waktu dan pengembangan yang dilakukan, kerajinan rotan Katingan kini telah memproduksi berbagai mebel (seperti kursi, meja, dan pembatas ruangan) hingga benda-benda penunjang kehidupan modern lainnya. Selain itu, kerajinan rotan pun telah dipadukan dengan bahan lain seperti kulit sehingga menghasilkan produk yang memenuhi unsur praktis tanpa melupakan nilai estetis.
Kabupaten Katingan merupakan sentra produksi rotan di Kalimantan Tengah dengan rata-rata produksi rotan asalan yang dipasarkan mencapai 600-800  ton setiap bulannya.Jenis Rotan yang banyak diusahakan masyarakat Katingan, meliputi Rotan Taman (Sega dan Irit), Rotan marau/manau dan Rotan Sabutan. Lebih dari 51%Rumah Tangga(12.746KK) atau seluas ±325.000 Ha dari wilayah Kabupaten.
Luas kawasan hutan di wilayah Kabupaten Katingan mencapai 1.788.839 Ha atau 88,62% dari luas wilayah dan merupakan satu-satunya kabupaten di Indonesia yang memiliki 2 taman nasional (Taman Nasional Bukit Raya - Bukit Baka dan Taman Nasional Sebangau), berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten, Kabupaten Katingan mencanangkan Kawasan Lindung 44.301,39Ha, Kawasan Budidaya Kehutanan seluas 892.218 Ha.
Jarang ditemui Pemerintah Daerah yang berani memproklamirkan wilayahnya sebagai Kabupaten Rotan. Kabupaten Katingan sebagai Kabupaten Rotan tidak hanya wacana. Sebagai Kabupaten baru di Kalimantan Tengah yang berani memproklamirkan diri sebagai Kabupaten Rotan mulai menampakkan upayanya, walau di sana-sini ancaman perluasan ijin perkebunan sawit, pertambangan dan praktik HPH masih menjadi persoalan tersendiri dari peruntukan lahan hutan di wilayah Katingan.
Saat ini Bupati Katingan mengharuskan semua kantor pemerintahan di Katingan memakai barang inventaris kantor dari mebel rotan. Perusahaan daerah sudah produksi meja dan kursi dari rotan untuk kantor-kantor. Di waktu yang sama, penerapan Visi Kabupaten Rotan tidak hanya direspon oleh Dinas Kehutanan. Perusahaan Daerah Katingan Jaya Mandiri (PD. KJM) juga sedang menggiatkan dan menunjukkan Katingan Kabupaten Rotan tidak hanya sekadar slogan. Beberapa pesanan mebel rotan untuk kantor-kantor pemerintah sedang dalam pengerjaan. Bahkan baru-baru ini KJM mulai mengembangkan kelompok-kelompok pengrajin rotan dengan bantuan BI (Bank Indonesia). KJM juga memiliki showroom mebel rotan yang letaknya tidak jauh dari Kawasan Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Katingan yang berada di Kasongan yang sebagian besar arealnya berupa gambut.

                Harga yang ditawarkan para perajin rotan Kabupaten Katingan juga cukup variatif. Aneka kerajinan rotan yang mereka hasilkan ditawarkan mulai dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah. Tas dan wadah biasa dijual dengan harga seratus ribu, atau bisa lebih mahal tergantung ukuran dan kerumitan motif yang ditawarkan. Aneka kerajinan rotan yang dihasilkan para perajin Kabupaten Katingan tidak hanya dipasarkan di dalam negeri. Produk-produk kerajinan ini telah dipasarkan ke luar negeri, terutama Eropa.

Kelemahan Pemberdayaan Rotan di Kabupaten Katingan :
            Beberapa Tahun Yang lalu pernah dikeluarkan moratorium Penghentian ekspor Rotan dari Indonesia oleh Pemerintah. Hal ini juga memberikan dampak yang signifikan bagi perkembangan industry rotan di kabupaten Katingan. Tidak sedikit industry rumahan rotan setengah jadi banyak yang gulung tikar. Bahkan dampak yang lebih signifikan banyak masyarakat yang kemudian kecewa, menebangi kebun Rotan mereka sebagai aksi protes kepada pemerintah. Meskipun pemerintah memiliki alasan sebagai langkah menstabilkan harga rotan dunia dan meningkatkan kreativitas pengrajin rotan serta mencukupi kebutuhan dalam negeri nyatanya sejak larangan ekspor tersebut penjualan Rotan dari katingan turun drastic. Hal ini harus segera diatasi karena sampai tahun 2015 ini moratorium penghentian ekspor rotan tersebut belum ada tindk lanjut lagi. Ini harus segera disikapi agar gairah industry rotan dari Indonesia, dari Katingan khususnya bsa menggeliat kembali.


Hasil Rotan Setengah Jadi dari Kabupaten Katingan  :

Ibu Ramince, salah Satu pengrajin Rotan
Senior / Instruktur Pengrajin dari Katingan.


2.                  Keunggulan Kompetitif Model berbasis sumber daya(Resource-Based View atau RBV) yaitu Jargon Katingan yang terkenal dengan Durian Kasongan.
            Durian Kasongan, ya itulah salah satu buah yang terkenal berasal dari Kabupaten katingan.Jargon Durian kasongan sudah terkenal di wilayah Kalimantan Tengah bahkan di Provinsi tetangga. Buah durian Kasongan merupakan buah durian yang terkenal khas Kabupaten katingan.  Nama Kasongan diambil dari nama tempat Ibukota Kabupaten Katingan, dimana banyak penggemar durian dapat menikmati durian-durian yang banyak dijajakan di pinggir jalan raya.   Keberadaan durian Kasongan juga disuplai dari Kecamatan lain di hulu sungai Katingan, salah satunya dari Kecamatan Katingan Hulu. Durian Kasongan terkenal disebabkan rasanya manis, masak pohon atau tanpa dikarbit, kemanisannya alami, dan harga terjangkau.

            Produk olahan buah durian agar memiliki nilai tambah lebih tinggi dan tahan disimpan lama yang umum dilakukan warga Tumbang Sanamang adalah dibuat tempoyak dan dodol durian.  Tempoyak merupakan daging buah durian yang difermentasi minimal tiga hari, campuran yang digunakan biasanya garam.  Tempoyak dapat disimpan hingga setahun, sedangkan harga tempoyak mencapai Rp. 25.000/kg.  Selain tempoyak, buah duriah juga dijadikan dodol durian. Pembuatan dodol masih tradisional hanya daging buah durian dicampur sedikit garam dan diaduk diatas bara api.  Pengadukan bahan dodol durian diatas bara api hingga dodol matang memakan waktu 5 jam.  Bahan pembuatan dodol sebanyak 70 butir durian dengan harga Rp. 7.000/butir menghasilkan 10 kg dodol, jika mengupah untuk mengaduk sebesar Rp. 15.000/kg dodol jadi.  Harga jual dodol durian oleh warga Tumbang Sanamang sebesar Rp. 100.000/kg.

Kelemahan Pemberdayaan Durian di Kasongan, Kabupaten Katingan :

            Adapun Kelemahan dari Pembudidyaan Durian yang ada di Kasongna, Kabupaten Katingan aadalah meskipun Durian di Katingan yang lebih dikenal dengan nama Durian Kasongan, sangat dikenal seantero Kalimantan, tapi anehnya tidak satu pun warga masyarakat yang memiliki kebun durian yang representatif. Semua tanaman pohon buah durian yang ada, sebahagian besar merupakan pohon warisan para orang tua jaman dahulu. Belum ada pemberdayaan durian secara massal yang ada di Kabupaten Katingan sehingga dikhawatirkan generasi durian Kasongan akan musnah beberapa tahun lagi karena Pohon – pohon yang yang semakin menua. Selain itu promosi durian Kasongan yang hanya dilingkup Kalimantan menyebabkan harga yang relative murah  jika musim panen tiba Karena terlalu melimpah. Hal ini harus dipikirkan bersama agar durian kasongan bias go Nasional dan bahkan internasional sehingga akan meningkatkan harga jual durian tersebut   dan juga meningkatkan eksistensi durian kasongan agar lebih dikenal masyarakat secara luas.


Contoh Gambar Legitnya Durian Kasongan :


Penjual durian kasongan yang ada salah satu sudut di Kota Palangka Raya :


3.                  Keunggulan Kompetitif Model Gerilya di Kabupaten Katingan Sebagai Pusat Pertambangan

            Seperti yang disebutkan bahwa keunggulan Kompetitif Model Gerilya adalah Keunggulan yang Sementara dan tergantung daerah dalam pengembangannya. Model Keunggulan Gerilya ini disebutkan harus menyesuaikan dengan situasi Internal maupun eksternal. Kabupaten katingan, kabupaten dengan luas terbesar nomor 2 di Kalimantan Tengah tersebut menyimpan Potensi yang luar biasa terhadap pertambangan. Saat ini di Wilayah Kereng Pangi, salah satu kecamatan di Kabupaten kasongan merupakan sentra Pertambangan yaitu Emas dan pasir Zyrkon yang melimpah. Bahkan banyak pekerja dari luar pulau Kalimantan yang menggantungkan nasib sebagai penambang di wilayah ini.
Secara geologis, daerah Kabupaten Katingan sebagian besar tersusun atas batuan sedimen dan batuan beku. Hal ini memberikan kemungkinan adanya kandungan berbagai potensi pertambangan, khususnya sumberdaya mineral. Hingga saat ini, potensi pertambangan belum dimanfaatkan secara optimal sehingga memberikan peluang seluas-luasnya bagi para investor.
N0.
JENIS SUMBER DAYA ALAM
LOKASI KETERDAPATAN
1.
BATUBARA
  • Kec. Tewang Sanggalang Garing di kelurahan pandahara
  • Kec. Katingant Tengah di desa Hangei
  • Kec. Pulau Malan di desa Tewang Karangan
  • Kec. Kamipang di sei kalaru besar dan kalaru kecil.
  • Kec. Tasik Payawan di Kalaru
  • Kec.  Marikit,
  • Kec.  Sanaman  Mantikei
  • Kec.  Petak Malai
2.
BATUAN BEKU
  • Kec. Katingan Hulu
  • Kec. Sanaman Mantikei
  • Kec. Marikit
  • Kec. Bukit Raya
  • Kec. Katingan Hilir di sekitar bukit batu Kasongan
  • Kec. Mendawai di Komplek Gunung Kaki
3.
PASIR KUARSA
  • Kec. Sanaman Mantikei di sekitar aliran sei samba
  • Kec. Katingan Hilir di sekitar bukit batu Kasongan
  • Kec. Mendawai di Komplek Gunung Kaki
4.
ZIRKON
  • Kec. Katingan Hilir
  • Kec. Tewang Sangalang Garing
  • Kec. Pulau Malan
  • Kec. Katingan Tengah
  • Kec. Tasik Payawan
  • Kec. Kamipang
5.
BATU MULIA
  • Kec. Sanaman Mantikei di desa Tumbang Atei
  • Kec. Katingan Hulu di desa Rantau Bahai
6.
MINERAL LOGAM
  • Kec. Bukit Raya
  • Kec. Katingan Hulu
  • Kec. Marikit
  • Kec. Sanaman Mantikei
  • Kec. Katingan tengah
  • Kec. Pulau Malan
  • Kec. Tewang Sangalang Garing
  • Kec. Katingan
  1. EMAS
  1. PERAK
  • Kec. Katingan Tengah
  1. BESI DAN TEMBAGA
  • Kec. Sanaman Mantikei di Tumbang Manggo
  • Kec. Katingan Tengah di Mirah Kalanaman


  1. BAUKSIT
  • Kec. Petak Malai


Selain itu juga, Kabupaten Katingan memiliki cadangan berbagai macam bahan tambang sehingga sangat potensial untuk kegiatan pertambangan, misalnya emas, sirkon, kaolin, bijih besi dan  air raksa granit, sedangkan untuk sektor pariwisata, obyek wisata Kabupaten Katingan pun tidak kalah menariknya dari kabupaten lain, antara lain obyek wisata alam, obyek wisata budaya dan obyek wisata minat khusus.

   Sektor infrastruktur guna menunjang sektor-sektor tersebut di atas, pembangunan di bidang infrastruktur pun juga digalakkan, misalnya pembangunan jalan darat mengingat  Kasongan menjadi sebagian wilayahyang berfungsi sebagai wilayah outlet-inlet (pintu gerbang) karena terletak di jalan trans Kalimantan. Disamping pembangunan jalan dan jembatan, prasarana pelabuhan laut yang berada di Selat Jeruju Kecamatan Katingan Kuala telah dibangun gudang dan penumpukan barang (kontainer)  diatas areal seluas  4.739 m2 dan jalan menuju Katingan I, dan akses  jalan yang sangat strategis menghubungkan Pelabuhan Laut Selat Jeruju Pulau Damar adalah melalui Katingan I – Katingan II – Mendawai – Katingan III – Gunung Kaki – Palangka Raya (Ujung Jalan G. Obos, tepatnya rencana terminal AKAP) dengan panjang 125 km. Selain itu juga telah dibangun lapangan udara yang berada di Kecamatan Katingan Tengah (Tumbang Samba) yang dimanfaatkan sebagai pelayanan perintis wilayah utara dengan pesawat tipe BN dengan panjang landasan pacu 900 m dan lebar 23 m.


Kelemahan  Strategi pembangunan Gerilya ( Pemberdayaan Pertambangan ) yang ada di Kabupaten Katingan :
Sumberdaya alam yang dimiliki oleh Kabupaten Katingan demikian melimpah. Mulai sumberdaya hutan, laut, sungai, danau, pertambangan, pertanian dan sebagainya sangat banyak. Namun demikian, masih sedikit dari seumberdaya tersebut yang dapat dimanfaatkan secara maksmal. Pemerintah lebih banyak pada orientasi untuk mengeksploitasinya dibandingkan dengan reklamasi dan rehabilitasi sumberdaya tersebut. Contoh, bekas lokasi pertambangan di daerah Kereng Pangi, masih belum dilakukan rehabilitasi secara baik. Bekas-bekas galian tambang yang dilakukan oleh perusahaan swasta atau masyarakat setempat masih belum direhabilitasi secara maksimal. Akibatnya sumberdaya tersebut terkesan mubazir.

Salah satu sisi Tambang Batu bara yang ada di Katingan :
Salah Satu sisi Tambang Emas Ilegal di Kabupaten Katingan
  









BAB III
 PENUTUP

A.    Kesimpulan

Dari Pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa Kabupaten katingan memiliki Keunggulan baik dalam Bidang Perkebunan Rotan, hasil Kebun Durian, serta Pertambangan yang memiliki kekhasan dibandingkan daerah yang lain. Hal ini harus menjadi target Pembangunan yang Berkelanjutan untuk membangun dan Mensejahterakan Masyarakat Kabupaten Katingan. Pembangunan Berkelanjutan memang sudah seharusnya dilakukan oleh semua daerah yang peduli akan masa depan rakyatnya, Indonesia sebagai negara yang besar juga sepantasnya menerapkan pembangunan berkelanjutan. Dalam penerapan pembangunan berkelanjutan Indonesia yang mempunyai peran penting dalam ekonomi dunia karena mempunyai pangsa pasar yang besar serta lingkungan hijau yang luas mempunyai andil besar ngdalam pengalakan pembangunan berkelanjutan. Berkaca pada Pertambangan Ilegal yang merusak lingkungan  maka jangan sampai kerusakan lingkungan di Kabupaten Katingan Berlanjut. Harus ada upaya – upaya pembangunan yang berkelanjutan dan saling menguntungkan antara Pemerintah, masyarakat serta lingkungan alam Sekitar.

B.              Saran
Adapun saran yang direkomendasikan terkait Pembagunan yang ada di Kabupaten Katingan antara lain :
1.      Harus adanya kerjasama yang baik antara pemerintah Pusat, pemerintah daerah dan masyarakat katingan untuk mencapai tujuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat secara bersama – sama
2.      Karena Kasongan, Kabupaten katingan adalah Penghasil Rotan terbaik alangkah lebih bijak agar kawasan hutan yang ada di Katingan tidak lagi digunakan untuk Pembukaan Sawit maupun karet. Hal ini karena semakin sedikitnya hutan Katingan akan mempengaruhi Produksi unggulan rotan Katingan
3.      Harus adanya ketegasan Pemerintah dan pihak yang berwenang untuk mengatur pertambangan, menertibkan Tambang Ilegal serta mencegah adanya pengrusakan lingkungan yang ada di Kabupaten Katingan




DAFTAR PUSTAKA

Dunn,William N. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: GadjahMada University Press

Santosa, Panji. 2008. Administrasi Publik ‘’Teori dan Aplikasi Good Governance’’. Bandung : Refika Aditama.

Tangkilisan, Hessel Nogi S. 2002. Kebijakan dan Managemen Otonomi Daerah. Yogyakarta : Lukman Offset

Tangkilisan, Hessel Nogi S. 2007. Managemen  Publik. Jakarta : PT. Grasindo

Arsyad, Lincoln. 1999. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta : STIE YKPN

Nugroho, Iwan dan Rokhimin Dahuri. 2004. Pembangunan Wilayah Perspektif  Ekonomi. Jakarta : LP3ES

Subandi, M.M. 2005. Sistem Ekonomi Indonesia. Bandung : Alfabeta