Minggu, 26 April 2015
Senin, 20 April 2015
Keunggulan Daerah Kompetitif di Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah
TUGAS
INDIVIDU
MAKALAH
MATA
KULIAH MANAJEMEN PEMBANGUNAN DAERAH
Judul Makalah : Keunggulan Daerah Kompetitif di Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah
Dosen
Pengampu :
DR. Hastin
Umi Anisah,SE.,MM.
Disusun
Oleh :
SUPRAYITNO,
S.AN
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN
UNIVERSITAS
LAMBUNGMANGKURAT
PROGRAM
PASCASARJANA
MAGISTER
ADMINISTRASI PUBLIK
2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, karunia dan hidayah-Nya yang telah dilimpahkan kepada saya selama ini ,
sehingga penulisan makalah ini dapat saya selesaikan tepat pada
waktunya.
Dengan adanya Makalah ini
diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang apa yang dimaksud penulis dalam Makalah ini yang berjudul “Keunggulan Daerah Kompetitif di
Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah “ serta apa saja yang mencakup didalamnya.
Demikian kata pengantar ini saya buat, namun demikian penulis
menyadari bahwa penyusunan Makalah ini
mungkin kurang sempurna sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan kritikannya yang membangun untuk kesempurnaan penyusunan
selanjutnya. Tak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih
.Salam Sukses dan tetap tersenyum. Perjuangan masih Panjang,Yakin Usaha Sampai
Palangka Raya, Maret 2015
Penulis
SUPRAYITNO
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Strategi pembangunan
adalah suatu tindakan pemilihan atas faktor-faktor yang kemudian di jadikan
fakto utama (penentu) pada jalannya proses pertumbuhan bagi sebuah daerah
tertentu. Adapun startegi pembangunann
yang dibangun adalah berdasarkan
segala aspek pendukung/ dari daerah itu sendiri yang mendukung
Pada dasarnya faktor-faktor yang mempengaruhi dalam
pemilihan strategi pembangunan ekonomi adalah tujuan yang dicapai. Apabila yang
ingin dicapai adalah tingkat pertumbuhan yang tinggi, maka faktor yang
mempengaruhi digunakannya strategi tersebut adalah tingkat pertumbuhan ekonomi
yang rendah, akumulasi kapital rendah, tingkat pendapatan pada kapital yang
rendah, dan struktur ekonomi yang berat ke sektor tradisional yang juga kurang
berkembang.
Kunci dari pembangunan adalah kemakmuran bersama. Pemerataan
hasil pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan tujuan
pembangunan yang ingin dicapai. Tingkat pertumbuhan yang tinggi tanpa disertai
pemerataan pembangunan hanyalah menciptakan perekonomian yang lemah dan
eksploitasi sumber daya manusia. Hipotesis Kusnets (1963) yang menyatakan bahwa
sejalan dengan waktu ketidak merataan (inequality) akan meningkat akan tetapi
kemudian akan menurun karena adanya penetesan ke bawah (trickle down effect),
sehingga kurva akan berbentuk seperti huruf U terbalik (Inverted U). Akan
tetapi pada kenyataannya penetesan ke bawah (trickle down effect) tidak selalu
terjadi, sehingga kesenjangan antara kaya dan miskin semakin besar.
Faktor yang mempengaruhi diberlakukannya strategi
Pembangunan yang berorientasi pada penghapusan kemiskinan-kemiskinan pada
dasrnya dilandasi keinginan, berdasarkan atas norma tertentu, bahwa kemiskinan
harus secepat mungkin dibatasi. Sementara itu strategi-strategi pembangunan
yang lain ternyata sangat sulit mempengaruhi atau memberikan manfaat secara
langsung kepada golongan miskin ini.
Sama seperti Strategi pembangunan yang dicanangkan di di daerah lain di Indonesia, Strategi
Pembangunan Di Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah Mengarah kepada
apa saja keunggulan dan Kekurangan dari Kabupaten Tersebut. Kabupaten
Katingan adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Tengah. Kabupaten
yang beribu kota di Kasongan ini memiliki luas wilayah 17.800 km² dan
berpenduduk sebanyak 146.439 jiwa. Kabupaten ini terdiri dari 13 kecamatan 154
Desa dan 7 Kelurahan. Karakteristik daerah-daerah di Pulau
Kalimantan pada umumnya adalah keberadaan sungai dan hutan yang terbesar di seluruh
wilayah. Seperti itu juga yang tampak pada Kabupaten Katingan, salah satu yang
menonjol dari wilayah yang dialiri Sungai Katingan, sungai terbesar kedua di
Kalimantan Tengah adalah kekayaan hasil hutan ikutan berupa rotan. Katingan
merupakan salah satu daerah penghasil rotan terbesar di Indonesia.
Dilatarbelakangi
hal tersebut maka penulis ingin meneliti lebih jauh sejauh mana Strategi Pembangunan
daerah yang ada di Wilayah Kabupaten Katingan Kalimantan Tengah. Dengan adanya
makalah berjudul “Keunggulan
Daerah Kompetitif di Kabupaten
Katingan, Provinsi Kalimantan
Tengah” diharapkan
menjadi salah satu media untuk bisa meneliti apa saja keunggulan Kabupaten
Katingan dan bagaimana Stategi Pembangunan daerah yang telah dilakukan oleh
Stakeholder terkait dalam rangka menuju Katingan yang "Penyang Hinje Simpei"
yang artinya adalah Hidup Rukun dan Damai untuk Kesejahteraan Bersama.
1.2.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa Saja Keunggulan Kompetitif Kabupaten
Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah ?
2.
Bagaimana Strategi Pemerintah Kabupaten
Katingan dalam Mendayagunakan keunggulan yang Ada di Wilayah tersebut ?
1.2.
TUJUAN
Beberapa tujuan dalam
pembuatan Makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai
syarat tugas dalam mata kuliah Managemen Pembangunan Daerah
2. Bertujuan
untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang keunggulan dari Masing – masing
Wilayah kabupaten yang ada di Kalimantan Tengah dan Indonesia
3. Sebagai
sarana untuk mengukur sejauh mana Efektivitas Strategi Pembangunan Daerah yang
ada di Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah.
BAB
II
LANDASAN
TEORI DAN HASIL ANALISA
2.1
Strategi
Pembangunan Daerah
2.1.1
Pengertian
Strategi
Istilah strategi
berasal dari bahasa Yunani strategia yang diartikan sebagai "the art of
the general" atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam
peperangan. Karl von Clausewitz (1780-1831) berpendapat bahwa pengertian
strategi adalah pengetahuan tentang penggunaan pertempuran untuk memenangkan peperangan.
Dalam abad modern ini, penggunaan istilah strategi tidak lagi terbatas pada
konsep atau seni seorang panglima dalam peperangan, tetapi sudah digunakan
secara luas hampir dalam semua bidang ilmu. Dalam pengertian umum, strategi
adalah cara untuk mendapat kemenangan atau pencapaian tujuan.
Seiring dengan
perkembangan disiplin ilmu, pengertian strategi menjadi bermacam-macam
sebagaimana dikemukakan oleh para ahli dalam buku karya mereka masing-masing.
Menurut Stephanie K. Marrus, pengertian strategi adalah suatu proses penentuan
rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang
organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan
tersebut dapat dicapai. Selain definisi-definisi strategi yang sifatnya umum tersebut,
ada juga pengertian strategi yang lebih khusus, seperti yang diungkapkan oleh
dua pakar strategi, Hamel dan Prahalad.
Menurut Hamel dan
Prahalad pengertian strategi adalah tindakan yang bersifat incremental
(senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut
pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan.
Menurut Wikipedia, strategi adalah pendekatan secara
keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan
eksekusi sebuah aktifitas dalam kurun waktu tertentu. Di dalam strategi yang
baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor
pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara
rasional, efisien dalam pendanaan dan memiliki taktik untuk
mencapai
tujuan secara efektif. Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang
lingkup
yang lebih sempit dan waktu yang lebih singkat. Selanjutnya Siagian (2004)
menyatakan bahwa strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang
dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu
organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut.
2.2
Pembangunan
Daerah
Pembangunan Daerah merupakan suatu
usaha yang sistematik dari berbagai pelaku, baik umum, pemerintah, swasta,
maupun kelompok masyarakat lainnya pada tingkatan yang berbeda untuk menghadapi
saling ketergantungan dan keterkaitan aspek fisik, sosial ekonomi dan aspek
lingkungan lainnya sehingga peluang baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
daerah dapat ditangkap secara berkelanjutan. Hal ini dapat ditempuh dengan cara
: Secara terus menerus menganalisis kondisi dan pelaksanaan pembangunan daerah,
Merumuskan tujuan dan kebijakan pembangunan daerah, Menyusun konsep strategi
bagi pemecahan masalah (solusi), dan Melaksanakannya dengan menggunakan sumber
daya yang tesedia
Adapun tujuan adanya Pembangunan
daerah tersebut adalah Mengurangi
disparsi atau ketimpangan pembangunan antara daerah dan sub daerah serta antara
warga masyarakat (pemerataan dan keadilan), Memberdayakan masyarakat dan
mengentaskan kemiskinan, Menciptakan lapangan kerja, Meningkatkan pendapatan
dan kesejahteraan masyarakat daerah, Mempertahankan atau menjaga kelestarian
sumber daya alam agar bermanfaat bagi generasi sekarang dan generasi
berkelanjutan.
a. Faktor-faktor yang
mempengaruhi strategi pembangunan
·
Kependudukan
dan social budaya
-
Wilayah
dan lingkungan
-
Sumber daya alam serta persebarannya
-
Kualitas
sumber daya manusia terhadap penguasaan ilmu pengetahuaan dan teknologi
-
Manajemen
nasional
-
Kemungkinan
pengembangan
b. Manfaat
adanya perencanaan pembangunan:
-
Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan
kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan
kepada pencapaian tujuan pembangunan.
-
Dengan perencanaan maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap
hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai
potensi-potensi dan prospek-prospek perkembangan, tetapi juga mengenai
hambatan-hambatan dan risiko-risiko yang mungkin dihadapi. Perencanaan
mengusahakan supaya ketidak pastian dapat dibatasi seminim mungkin.
-
Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai
alternatif tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi
cara yang terbaik.
-
Dengan perencanaan
dapat dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih urutan-urutan dari segi
pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya.
-
Dengan adanya
rencana maka akan ada suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan
evaluasi.
-
Penggunaan dan aloksi sumber-sumber pembangunan yang terbatas
adanya secara lebih efisien dan efektif. Diusahakan dihindarinya
keborosan-keborosan. Suatu usaha untuk mencapai output/hasil secara maksimal
daripada sumber-sumber yang tersedia.
-
Dengan perencanaan, perkembangan ekonomi yang mantap atau
pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus dapat ditingkatkan.
-
Dengan perencanaan dapat dicapai stabilitas ekonomi, menghadapi
siklis konjungtur.
2.3
Produk Unggulan
jika dilihat secara saksama maka produk dapat diartikan
sebagai hasil olahan bahan baku atau
olahan komoditas. Sedangkan komoditas
adalah sesuatu yang berasal langsung dari alam atau hasil dari alam (secara
alamiah). Padi, rotan, cengkeh, kelapa sawit, ikan adalah komoditi. Dikatakan produk jika komoditi ini sudah
diolah secara lanjut; padi diolah menjadi kue atau tepung, rotan diolah menjadi
furniture, cengkeh diolah menjadi rokok, kelapa sawit diolah menjadi minyak
kelapa sawit dan ikan diolah menjadi ikan kaleng. Baik produk atau komoditi
yang ada, belum tentu disebut produk atau komoditi unggulan suatu daerah. Hal
ini disebabkan, untuk disebut unggul maka diperlukan syarat-syarat atau
karakteristik khusus.
Menurut Martani Huseini (pencetus Konsep SAKA-SAKTI),
Komoditas unggulan adalah komoditas yang memberikan nilai tambah dan sumbangan
pendapatan tertinggi pada suatu perekonomian daerah. Pendapat dari Martani Huseini ini didasari
pada aspek nilai dan kontribusi suatu komoditas / produk. Komoditas yang
memberikan nilai tambah tertinggi sepanjang rantai nilai dan memberikan
kontribusi terbesar dari suatu perekonomian daerah adalah komoditas unggul.
Sehingga untuk mengetahui komoditas yang memberikan nilai tambah maka perlu
dianalisis dengan dua pendekatan yaitu pendekatan pohon industri dan rantai
nilai (value chain).
Berdasarkan kondisi itu maka minimal ada tiga hal menarik menyangkut komoditas
unggulan , yaitu :
1. Penentuan
komoditas unggulan memegang peran kunci dalam pengembangan perekonomian daerah.
2. Tidak
semua daerah sukses dalam pengembangan komoditas unggulan di daerahnya.
3. Penentuan
komoditas unggulan dapat dilakukan dengan metode yang berbeda-beda.
Bank indonesia memiliki sudut pandang lain dalam penentuan
komoditas unggulan, yaitu menggunakan potensi dasar sehingga dapat dikatakan
unggul,yaitu :
1. Aspek
pasar dan pemasaran untuk memastikan bahwa komoditas yang dihasilkan dapat
dipasarkan dengan baik.
2. Aspek
teknik dan produksi untuk menentukan kapasitas produksi daerah sekaligus
pengendalian kualitas hasil produksi.
3. Aspek
sosial ekonomi dan lingkungan untuk menentukan daya dukung sumber daya ekonomi
daerah serta kaitannya dengan lingkungan.
4. Aspek
manajemen dan legalitas untuk menjamin kelancaran proses produksi komoditas
unggulan
5. Aspek
keuangan untuk memastikan dukungan dana yang cukup bagi pelaksanaan proses
produksi.
Defenisi dari Bank Indonesia sudah lebih luas dan relatif
lebih detail dalam mendefenisikan produk / komoditas unggulan. Bukan
semata-mata hanya bersifat aspek ekonomi tetapi sudah melibatkan aspek pasar
dan manajemennya serta aspek tehnik /produksi dan pembiayaannya
(keuangan). Namun kriteria yang banyak
digunakan oleh pemerintah daerah terhadap penentuan komoditas unggulan adalah
produk khas daerah, memiliki jumlah unit usaha relatif banyak dibanding
komoditas lain, banyak menyerap tenaga kerja dan memenuhi kepentingan beberapa
dinas daerah yang terkait. Terlepas dari
persyaratan itu, konsep produk atau komoditas unggulan sebenarnya lahir di
Jepang.
Pada tahun 1979,
Hiramatsu,Gubernur daerah Oita di Jepang memperkenalkan pendekatan OVOP (one villagee on product) atau satu
desa, satu produk. Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk membangun daya saing
suatu desa atau wilayah tertentu. Pendekatan ini didasari pada keyakinan bahwa daya saing suatu desa (daerah) akan
dapat dibangun jika desa yang
bersangkutan memfokuskan kegiatan masyarakat di sana untuk menghasilkan satu
produk yang dipandang merupakan produk unggulan desa tersebut. Konsep ini
diadopsi di Thailand dengan nama OTOP
(one tamboon / desa, one product).
2.3 Hasil Analisa terkait Strategi
Pembangunan di Kabupaten Katingan
2.3.1 Strategi
Pembangunan dan Komoditas Unggulan Daerah di Kabupaten Katingan Provinsi
Kalimantan Tengah
1. Keunggulan Kompetitif, Model Organisasi-Industri(Industrial-Organizational I/O) yang ada
di Kabupaten Katingan Kalimantan Tengah Sebagai Penghasil Rotan terbesar di
Kalimantan Tengah dan jenis Rotan terbaik di Indonesia.
Seperti
yang kita ketahui, Kalimantan Tengah kaya akan berbagai sumber daya alam. Begitu
pula dengan Kabupaten Katingan di Kalimantan Tengah. Kabupaten yang beribukota
di Kasongan ini merupakan penghasil rotan terbesar di Kalimantan. Dari 13
kecamatan, tercatat 10 di antaranya merupakan wilayah penghasil rotan. Tak
heran jika Kabupaten Katingan mampu menghasilkan 500 ton lebih rotan dalam
waktu sebulan. Rotan memang sejak dulu sudah menyatu dengan kebudayaan
masyarakat Suku Dayak di Katingan. Selain digunakan dalam berbagai upacara dan
perayaan, rotan juga dimanfaatkan menjadi bahan pangan yang lezat. Belakangan
ini, hubungan rotan dengan Suku Dayak di Katingan semakin erat. Tidak hanya
untuk keperluan upacara dan bahan pangan, rotan juga telah dikembangkan menjadi
bahan pembuat kerajinan yang menarik dan memiliki daya tarik tersendiri untuk
diminati tidak hanya warga lokal
dan Nasional tetapi juga menarik para
pembeli di Internasional.
Pemerintah Kabupaten Katingan telah melakukan berbagai upaya agar kerajinan rotan dikenal oleh masyarakat luas. Usaha-usaha tersebut antara lain mendirikan sekolah menengah kejuruan yang fokus pada kerajinan rotan, menjalin kerjasama dengan lembaga perbankan untuk peminjaman modal usaha kerajinan rotan, hingga melakukan berbagai pelatihan. Pemerintah Kabupaten Katingan juga telah menginstruksikan kepada pemilik perkebunan rotan untuk membudidayakan rotan jenis tertentu. Rotan yang dibudidayakan antara lain rotan manau, rotan taman, dan rotan sabutan. Ketiga jenis rotan tersebut merupakan jenis rotan yang biasa sering digunakan sebagai bahan utama pembuatan kerajinan dank has dari Indonesia.
Pemerintah Kabupaten Katingan telah melakukan berbagai upaya agar kerajinan rotan dikenal oleh masyarakat luas. Usaha-usaha tersebut antara lain mendirikan sekolah menengah kejuruan yang fokus pada kerajinan rotan, menjalin kerjasama dengan lembaga perbankan untuk peminjaman modal usaha kerajinan rotan, hingga melakukan berbagai pelatihan. Pemerintah Kabupaten Katingan juga telah menginstruksikan kepada pemilik perkebunan rotan untuk membudidayakan rotan jenis tertentu. Rotan yang dibudidayakan antara lain rotan manau, rotan taman, dan rotan sabutan. Ketiga jenis rotan tersebut merupakan jenis rotan yang biasa sering digunakan sebagai bahan utama pembuatan kerajinan dank has dari Indonesia.
Kerajinan rotan yang dihasilkan masyarakat Katingan memiliki perbedaan jika dibandingkan kerajinan rotan dari Pulau Jawa. Kerajinan rotan Katingan menggunakan motif khas Dayak, seperti kemang atau burung tingang. Motif-motif tersebut memang sudah melekat dengan kebudayaan dan menjadi ciri etnisitas Suku Dayak. Awalnya, produk-produk kerajinan rotan Kabupaten Katingan sebagian besar berupa alat-alat keperluan rumah tangga, seperti aneka wadah, tas sayur, dan tikar. Seiring berjalannya waktu dan pengembangan yang dilakukan, kerajinan rotan Katingan kini telah memproduksi berbagai mebel (seperti kursi, meja, dan pembatas ruangan) hingga benda-benda penunjang kehidupan modern lainnya. Selain itu, kerajinan rotan pun telah dipadukan dengan bahan lain seperti kulit sehingga menghasilkan produk yang memenuhi unsur praktis tanpa melupakan nilai estetis.
Kabupaten Katingan merupakan sentra produksi rotan di Kalimantan Tengah dengan rata-rata produksi rotan asalan yang dipasarkan mencapai 600-800 ton setiap bulannya.Jenis Rotan yang banyak diusahakan masyarakat Katingan, meliputi Rotan Taman (Sega dan Irit), Rotan marau/manau dan Rotan Sabutan. Lebih dari 51%Rumah Tangga(12.746KK) atau seluas ±325.000 Ha dari wilayah Kabupaten.
Luas kawasan
hutan di wilayah Kabupaten Katingan mencapai 1.788.839 Ha atau 88,62% dari luas
wilayah dan merupakan satu-satunya kabupaten di Indonesia yang memiliki 2 taman
nasional (Taman Nasional Bukit Raya - Bukit Baka dan Taman Nasional Sebangau),
berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten, Kabupaten Katingan
mencanangkan Kawasan Lindung 44.301,39Ha, Kawasan Budidaya Kehutanan seluas
892.218 Ha.
Jarang ditemui Pemerintah Daerah yang berani memproklamirkan
wilayahnya sebagai Kabupaten Rotan. Kabupaten Katingan sebagai Kabupaten Rotan
tidak hanya wacana. Sebagai Kabupaten baru di Kalimantan Tengah yang berani
memproklamirkan diri sebagai Kabupaten Rotan mulai menampakkan upayanya, walau
di sana-sini ancaman perluasan ijin perkebunan sawit, pertambangan dan praktik
HPH masih menjadi persoalan tersendiri dari peruntukan lahan hutan di wilayah
Katingan.
Saat ini Bupati Katingan mengharuskan semua kantor
pemerintahan di Katingan memakai barang inventaris kantor dari mebel rotan.
Perusahaan daerah sudah produksi meja dan kursi dari rotan untuk kantor-kantor.
Di
waktu yang sama, penerapan Visi Kabupaten Rotan tidak hanya direspon oleh Dinas
Kehutanan. Perusahaan Daerah Katingan Jaya Mandiri (PD. KJM) juga sedang
menggiatkan dan menunjukkan Katingan Kabupaten Rotan tidak hanya sekadar
slogan. Beberapa pesanan mebel rotan untuk kantor-kantor pemerintah sedang
dalam pengerjaan. Bahkan baru-baru ini KJM mulai mengembangkan
kelompok-kelompok pengrajin rotan dengan bantuan BI (Bank Indonesia). KJM juga
memiliki showroom mebel rotan yang letaknya tidak jauh dari Kawasan Perkantoran
Pemerintahan Kabupaten Katingan yang berada di Kasongan yang sebagian besar
arealnya berupa gambut.
Harga yang ditawarkan para perajin rotan Kabupaten Katingan juga cukup variatif. Aneka kerajinan rotan yang mereka hasilkan ditawarkan mulai dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah. Tas dan wadah biasa dijual dengan harga seratus ribu, atau bisa lebih mahal tergantung ukuran dan kerumitan motif yang ditawarkan. Aneka kerajinan rotan yang dihasilkan para perajin Kabupaten Katingan tidak hanya dipasarkan di dalam negeri. Produk-produk kerajinan ini telah dipasarkan ke luar negeri, terutama Eropa.
Kelemahan Pemberdayaan Rotan di
Kabupaten Katingan :
Beberapa
Tahun Yang lalu pernah dikeluarkan moratorium Penghentian ekspor Rotan dari
Indonesia oleh Pemerintah. Hal ini juga memberikan dampak yang signifikan bagi
perkembangan industry rotan di kabupaten Katingan. Tidak sedikit industry
rumahan rotan setengah jadi banyak yang gulung tikar. Bahkan dampak yang lebih
signifikan banyak masyarakat yang kemudian kecewa, menebangi kebun Rotan mereka
sebagai aksi protes kepada pemerintah. Meskipun pemerintah memiliki alasan
sebagai langkah menstabilkan harga rotan dunia dan meningkatkan kreativitas
pengrajin rotan serta mencukupi kebutuhan dalam negeri nyatanya sejak larangan
ekspor tersebut penjualan Rotan dari katingan turun drastic. Hal ini harus
segera diatasi karena sampai tahun 2015 ini moratorium penghentian ekspor rotan
tersebut belum ada tindk lanjut lagi. Ini harus segera disikapi agar gairah
industry rotan dari Indonesia, dari Katingan khususnya bsa menggeliat kembali.
Hasil Rotan Setengah
Jadi dari Kabupaten Katingan :
Ibu Ramince, salah Satu
pengrajin Rotan
2.
Keunggulan
Kompetitif Model berbasis sumber daya(Resource-Based View atau RBV)
yaitu Jargon Katingan yang terkenal dengan Durian Kasongan.
Durian Kasongan, ya itulah salah
satu buah yang terkenal berasal dari Kabupaten katingan.Jargon Durian kasongan
sudah terkenal di wilayah Kalimantan Tengah bahkan di Provinsi tetangga. Buah
durian Kasongan merupakan buah durian yang terkenal khas Kabupaten
katingan. Nama Kasongan diambil dari nama tempat Ibukota Kabupaten
Katingan, dimana banyak penggemar durian dapat menikmati durian-durian yang
banyak dijajakan di pinggir jalan raya. Keberadaan durian Kasongan
juga disuplai dari Kecamatan lain di hulu sungai Katingan, salah satunya dari
Kecamatan Katingan Hulu. Durian Kasongan terkenal disebabkan rasanya manis,
masak pohon atau tanpa dikarbit, kemanisannya alami, dan harga terjangkau.
Produk olahan buah durian agar
memiliki nilai tambah lebih tinggi dan tahan disimpan lama yang umum dilakukan
warga Tumbang Sanamang adalah dibuat tempoyak dan dodol durian. Tempoyak
merupakan daging buah durian yang difermentasi minimal tiga hari, campuran yang
digunakan biasanya garam. Tempoyak dapat disimpan hingga setahun,
sedangkan harga tempoyak mencapai Rp. 25.000/kg. Selain tempoyak, buah
duriah juga dijadikan dodol durian. Pembuatan dodol masih tradisional hanya
daging buah durian dicampur sedikit garam dan diaduk diatas bara api.
Pengadukan bahan dodol durian diatas bara api hingga dodol matang memakan waktu
5 jam. Bahan pembuatan dodol sebanyak 70 butir durian dengan harga Rp.
7.000/butir menghasilkan 10 kg dodol, jika mengupah untuk mengaduk sebesar Rp.
15.000/kg dodol jadi. Harga jual dodol durian oleh warga Tumbang Sanamang
sebesar Rp. 100.000/kg.
Kelemahan
Pemberdayaan Durian di Kasongan, Kabupaten Katingan :
Adapun
Kelemahan dari Pembudidyaan Durian yang ada di Kasongna, Kabupaten Katingan
aadalah meskipun Durian di Katingan yang lebih dikenal dengan nama Durian
Kasongan, sangat dikenal seantero Kalimantan, tapi anehnya tidak satu pun warga
masyarakat yang memiliki kebun durian yang representatif. Semua tanaman pohon
buah durian yang ada, sebahagian besar merupakan pohon warisan para orang tua
jaman dahulu. Belum ada pemberdayaan durian secara massal yang ada di Kabupaten
Katingan sehingga dikhawatirkan generasi durian Kasongan akan musnah beberapa
tahun lagi karena Pohon – pohon yang yang semakin menua. Selain itu promosi
durian Kasongan yang hanya dilingkup Kalimantan menyebabkan harga yang relative
murah jika musim panen tiba Karena
terlalu melimpah. Hal ini harus dipikirkan bersama agar durian kasongan bias go
Nasional dan bahkan internasional sehingga akan meningkatkan harga jual durian
tersebut dan juga meningkatkan
eksistensi durian kasongan agar lebih dikenal masyarakat secara luas.
Contoh Gambar Legitnya Durian Kasongan :
Penjual durian kasongan yang ada salah satu sudut di Kota
Palangka Raya :
3.
Keunggulan Kompetitif Model Gerilya di
Kabupaten Katingan Sebagai Pusat Pertambangan
Seperti
yang disebutkan bahwa keunggulan Kompetitif Model Gerilya adalah Keunggulan
yang Sementara dan tergantung daerah dalam pengembangannya. Model Keunggulan
Gerilya ini disebutkan harus menyesuaikan dengan situasi Internal maupun
eksternal. Kabupaten katingan, kabupaten dengan luas terbesar nomor 2 di
Kalimantan Tengah tersebut menyimpan Potensi yang luar biasa terhadap
pertambangan. Saat ini di Wilayah Kereng Pangi, salah satu kecamatan di
Kabupaten kasongan merupakan sentra Pertambangan yaitu Emas dan pasir Zyrkon
yang melimpah. Bahkan banyak pekerja dari luar pulau Kalimantan yang
menggantungkan nasib sebagai penambang di wilayah ini.
Secara
geologis, daerah Kabupaten Katingan sebagian besar tersusun atas batuan sedimen
dan batuan beku. Hal ini memberikan kemungkinan adanya kandungan berbagai
potensi pertambangan, khususnya sumberdaya mineral. Hingga saat ini, potensi
pertambangan belum dimanfaatkan secara optimal sehingga memberikan peluang
seluas-luasnya bagi para investor.
N0.
|
JENIS
SUMBER DAYA ALAM
|
LOKASI
KETERDAPATAN
|
1.
|
BATUBARA
|
|
2.
|
BATUAN
BEKU
|
|
3.
|
PASIR
KUARSA
|
|
4.
|
ZIRKON
|
|
5.
|
BATU
MULIA
|
|
6.
|
MINERAL
LOGAM
|
|
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Selain itu juga, Kabupaten Katingan memiliki cadangan
berbagai macam bahan tambang sehingga sangat potensial untuk kegiatan
pertambangan, misalnya emas, sirkon, kaolin, bijih besi dan air raksa
granit, sedangkan untuk sektor pariwisata, obyek wisata Kabupaten Katingan pun
tidak kalah menariknya dari kabupaten lain, antara lain obyek wisata alam,
obyek wisata budaya dan obyek wisata minat khusus.
Sektor infrastruktur guna menunjang
sektor-sektor tersebut di atas, pembangunan di bidang infrastruktur pun juga
digalakkan, misalnya pembangunan jalan darat mengingat Kasongan menjadi
sebagian wilayahyang berfungsi sebagai wilayah outlet-inlet (pintu gerbang)
karena terletak di jalan trans Kalimantan. Disamping pembangunan jalan dan
jembatan, prasarana pelabuhan laut yang berada di Selat Jeruju Kecamatan
Katingan Kuala telah dibangun gudang dan penumpukan barang (kontainer)
diatas areal seluas 4.739 m2 dan jalan menuju Katingan I, dan
akses jalan yang sangat strategis menghubungkan Pelabuhan Laut Selat
Jeruju Pulau Damar adalah melalui Katingan I – Katingan II – Mendawai –
Katingan III – Gunung Kaki – Palangka Raya (Ujung Jalan G. Obos, tepatnya
rencana terminal AKAP) dengan panjang 125 km. Selain itu juga telah dibangun
lapangan udara yang berada di Kecamatan Katingan Tengah (Tumbang Samba) yang
dimanfaatkan sebagai pelayanan perintis wilayah utara dengan pesawat tipe BN
dengan panjang landasan pacu 900 m dan lebar 23 m.
Kelemahan
Strategi pembangunan Gerilya ( Pemberdayaan Pertambangan ) yang ada di
Kabupaten Katingan :
Sumberdaya
alam yang dimiliki oleh Kabupaten Katingan demikian melimpah. Mulai sumberdaya
hutan, laut, sungai, danau, pertambangan, pertanian dan sebagainya sangat
banyak. Namun demikian, masih sedikit dari seumberdaya tersebut yang dapat
dimanfaatkan secara maksmal. Pemerintah lebih banyak pada orientasi untuk
mengeksploitasinya dibandingkan dengan reklamasi dan rehabilitasi sumberdaya
tersebut. Contoh, bekas lokasi pertambangan di daerah Kereng Pangi, masih belum
dilakukan rehabilitasi secara baik. Bekas-bekas galian tambang yang dilakukan
oleh perusahaan swasta atau masyarakat setempat masih belum direhabilitasi
secara maksimal. Akibatnya sumberdaya tersebut terkesan mubazir.
Salah
satu sisi Tambang Batu bara yang ada di Katingan :
Salah
Satu sisi Tambang Emas Ilegal di Kabupaten Katingan
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
Pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa Kabupaten katingan memiliki Keunggulan
baik dalam Bidang Perkebunan Rotan, hasil Kebun Durian, serta Pertambangan yang
memiliki kekhasan dibandingkan daerah yang lain. Hal ini harus menjadi target
Pembangunan yang Berkelanjutan untuk membangun dan Mensejahterakan Masyarakat
Kabupaten Katingan. Pembangunan Berkelanjutan memang sudah seharusnya dilakukan oleh
semua daerah yang peduli akan masa depan rakyatnya, Indonesia sebagai negara yang besar
juga sepantasnya menerapkan pembangunan berkelanjutan. Dalam
penerapan pembangunan berkelanjutan Indonesia yang mempunyai peran penting
dalam ekonomi dunia karena mempunyai pangsa pasar yang besar serta lingkungan
hijau yang luas mempunyai andil besar ngdalam pengalakan pembangunan berkelanjutan. Berkaca pada
Pertambangan Ilegal yang merusak lingkungan
maka jangan sampai kerusakan lingkungan di Kabupaten Katingan Berlanjut.
Harus ada upaya – upaya pembangunan yang berkelanjutan dan saling menguntungkan
antara Pemerintah, masyarakat serta lingkungan alam Sekitar.
B.
Saran
Adapun
saran yang direkomendasikan terkait Pembagunan yang ada di Kabupaten Katingan antara
lain :
1. Harus
adanya kerjasama yang baik antara pemerintah Pusat, pemerintah daerah dan
masyarakat katingan untuk mencapai tujuan pembangunan dan kesejahteraan
masyarakat secara bersama – sama
2. Karena
Kasongan, Kabupaten katingan adalah Penghasil Rotan terbaik alangkah lebih
bijak agar kawasan hutan yang ada di Katingan tidak lagi digunakan untuk
Pembukaan Sawit maupun karet. Hal ini karena semakin sedikitnya hutan Katingan
akan mempengaruhi Produksi unggulan rotan Katingan
3. Harus
adanya ketegasan Pemerintah dan pihak yang berwenang untuk mengatur
pertambangan, menertibkan Tambang Ilegal serta mencegah adanya pengrusakan
lingkungan yang ada di Kabupaten Katingan
DAFTAR PUSTAKA
Dunn,William N.
2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik.
Yogyakarta: GadjahMada University Press
Santosa, Panji.
2008. Administrasi Publik ‘’Teori dan
Aplikasi Good Governance’’. Bandung : Refika Aditama.
Tangkilisan,
Hessel Nogi S. 2002. Kebijakan dan
Managemen Otonomi Daerah. Yogyakarta : Lukman Offset
Tangkilisan,
Hessel Nogi S. 2007. Managemen Publik. Jakarta : PT. Grasindo
Arsyad, Lincoln.
1999. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta
: STIE YKPN
Nugroho, Iwan
dan Rokhimin Dahuri. 2004. Pembangunan
Wilayah Perspektif Ekonomi. Jakarta
: LP3ES
Subandi, M.M.
2005. Sistem Ekonomi Indonesia.
Bandung : Alfabeta
Langganan:
Postingan (Atom)