Symposium PPI Dunia
Diantara Langit
Palangka Raya Dan Singapura
Part I
Salah
satu rasa bangga seorang pemuda adalah ketika dia, dengan segala kelebihan dan
juga kekurangannya masih bisa berkarya dan diakui oleh Negara apapun itu bentuk
pengakuannya. Hal itulah yang juga dirasakan seorang pemuda, sebut saja
Suprayitno, Laki – laki kelahiran Pangkalan Bun,Kotawaringin Barat Kalimantan
Tengah yang saat ini berdomisili di Kota Palangka Raya. Tulisan ini dirangkai
dalam penerbangan Lion Air JT 162 Antara Palangka Raya – Jakarta – Singapura.
Hari
ini, 7 Agustus 2015 pukul 15.00 WIB aku bersama dua gadis dari Kalimantan
Tengah sebut saja sister Mila dan Sister Inna take off dari Bandar udara
Internasional Soekarno Hatta Menuju Changi Singapura. Sebelum sampai Jakarta
kami berangkat dari bandara Tjilik Riwut Palangka Raya menuju Jakarta pukul
06.50 WIB. Butuh beberapa waktu untuk transit di Jakarta, but no problem. Jiwa
petualang ini mengalahkan segalanya. Transit di Jakarta kami nikmati dengan
nikmat dan mengesankan.
Singapura,
Negara kecil yang kaya, Maju nan modern itulah komentar ku sejak pertama
menginjakkan kaki di bandara Changi. Kami Sampai di bandara Changi Pukul 17.00
Waktu Singapura. Sejak memasuki area kedatangan semua serba serba modern.
Sebenarnya Sedikit was was karena
simcard kami dari Indonesia tak bisa diaktifkan. Sedangkan 3 teman kami sebut
saja Bro Artha, Bro Zainuri dan bro Rizky sudah
janjian menunggu kami diterminal kedatangan karena mereka berangkat
duluan dari kami. Tapi ternyata was was nya hanya sebentar karena saya pernah
denger dari teman bahwa disingapura banyak wifi gratis yang kencengnya berlipat
– lipat lebih kenceng daripada simcard di Indonesia. Sedikit bingung awalnya
mengaktifkan wifi karena memakai Pasword. Akhirnya mau tidak mau kami mencari
pusat informasi di Bandara Changi untuk menanyakan cara mengaktifkan Wifi. Mungkin ini juga bisa
menjadi pesan bagi kawan – kawan yang takut keluar negeri sendiri, jangan takut
asal kita tidak malu bertanya pasti orang- orang diluar sana membantu kita.
Akhirnya staf di bagian informasi membantu kami mengaktifkan wifi. Dengan
bahasa English yang pas pas an saya memberanikan diri berkomunikasi dengan
pusat informasi disana. Alhamdulillah langkah pertama mengaktifkan wifi lancrr.
Ternyata selain mendapat arahan dari pusat informasi, baru saya sadari bahwa
kita bisa juga mendapatkan Pasword Wifi dengan cara Scan Pasword kita di tempat
– tempat yang sudah disediakan. Karena ini adalah first time kami ke Singapura
jadi kami tak tahu,hahaa
Scan Boarding Pass Untuk dapat Wifi Gratis di Bandara Changi, Singapura |
Di
Bandara Changi sangat jauh berbeda dari Bandara Kita di Indonesia. Bandaranya
sangat bersih, Indah, denga fasilitas yang lengkap tentunya. Wifi Gratis, air
mineral hot/cool gratis yang bisa kita dapatkan di depo depo khusus. Unik
memang tentang penyediaan air gratis ini. Air mineral yang biasanya di Indonesia ukuran tanggung seharga Rp
3.000,- di Singapura dihargai sekitar 2 dolar Singapura. Hitung hitungannya
kalau di Rupiahkan sekitar 20.000 Rupiah. So, dengan uang pas pasan maka air
mineral gratis ini sangat membantu siapapun yang datang ke singapura untuk bisa
membuat The,Kopi atau bahkan menyeduh mie instan secara Gratis. Selain beberapa
hal yang serba gratis, di bandara channgi sangat terbatas pihak keamanan
bandara. Tapi Jangan salah, CCTV hampir disemua sudut memantau aktivitas kita.
So, bagi yang mau niat jahat di Bandara Changi mending mikir berkali – kali
meskipun pihak keamanan sedikit tapi anda diawasi oleh CCTV. Untuk yang first
time datang ke Singapura, minimnya keamanan bandara mungkin sedikit menyulitkan
kita karena susah mencari informasi jika ingin menanyakan sesuatu misalnya
alamat yang mau kita tuju, bagaimana cara menuju kesana, berapa harus membayar
dan blablabla lainnya. But, jangan khawatir. Sekali lagi di Singapura, semua
serba menggunakan teknologi. Banyak maps maps (peta kecil) yang disediakan di
Bandara untuk menjadi acuan kita menuju lokasi yang kita tuju. Maps maps dalam
bahasa Inggris dan Cina. Agak sedikit pusing memang tapi semua menyenangkan
jika kita menikmatinya.
Salah Satu Sisi Bandara Changi,,Dijamin Betah...^_^ |
Perjalanan
ke Singapura hari ini adalah perjalanan kedua ku ke luar negeri. Setelah 6
bulan lalu pernah menjadi delegasi Indonesia dalam Interfaith Harmoni and
Tolerance Conference di Kuala Lumpur Malaysia, Alhamdulillah kesempatan
mewakili Indonesia di event Internasional kembali Allah percayakan kepadaku
untuk menjadi delegasi dalam Symposium PPI Indonesia dunia yang dilaksanakan di
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura. Dengan Bahasa English yang
jujur saja masih pas pasan Alhamdulillah yang namanya sudah rejeki dari Allah
saya tetap bisa berangkat untuk event Internasional ini. Perjalanan ke
Singapura dalam event ini sebenarnya bukan
perkara yang mudah. Karena kami harus ikut seleksi, persiapan materi isu
– isu global, nasional dan lokal khususnya terkait pendidikan dan mencari
sponsorship untuk keberangkatan. Tapi Alhamdulillah, seperti Mahfuzot di ajaran agama Islam “Man
Jadda Wa Jadda” ( siapa yang bersungguh – sungguh dia akan mendapatkan ).
Akhirnya kami para pemburu ini bisa berangkat dengan semangat juang yang
Tinggi.
Yee,Akhirmya Bisa Ketemu Ikonnya Singapura, Patung Marlion yang biasanya sering nongol di TV..hee |
Cuaca
Cerah di langit biru yang kami lintasi
antara Palangka Raya – Jakarta –
Singapura mengantarkan kami ke negeri nan maju ini . Negeri yang selama ini
pernah aku idam-idamkan untuk ku datangi akhirnya benar – benar nyata bisa ku
datangi. Dan yang lebih ku syukuri, kami datang bukan karena sekedar untuk
liburan atau bersenang – senang tapi lebih dari itu Ikut menyuarakan Suara kami
orang daerah untuk kemajuan daerah kami bangsa dan Negara kami di Internasional
utamanya dalam bidang pendidikan. (Bersambung)