Sejak tahun 2008 tahun
silam, tepatnya Kelas 3 SMA saya udah mulai mengunakan kacamata. Dari awal yang baru
ketahuan minus 0,5 di kanan dan kiri, sampai pada akhirnya di tahun 2018 yang
artinya sudah 10 tahun pakai kacamata ternyata minus malah jadi minus 3,00 di kanan
dan Kiri plus silinder. Udah beberapa kali gonta ganti kacamata
dengan berbagai model dan merk. Kadang kesel, jenuh juga apalagi pas mau kayak
orang lain yang bisa olahraga dan melakukan aktivitas dengan bebasnya tanpa
kacamata.
Awal tahun 2018, Sudah mulai planning untuk lasik dan mulai mencari referensi.. Alasannya sih cari referensi sambil liat-liat harga. Maklum, Dana juga pas-pasan sebenarnya saat niat hati mau lasik. Perlu waktu sekitar 1 tahunan untuk berpikir sambai mengumpulkan receh demi receh. Wkwkwkwkwkkw
Di awal – awal mencari
informasi pengalaman lasik, Demi mendapatkan info yang valid, saya PDKT sama
beberapa pasien yang pernah merasakan lasik yang saya dapatkan infonya dari
blog , Facebook, twitter maupun di IG. Kenal gak kenal, di PDKTin aja
dan Alhamdulillah mereka merespond dengan cukup baik dan mau berbagi seputaran
dunia lasik yang pernah mereka alami
Berbekal informasi dari
beberapa kenalan baru yang sudah pengalaman lasik di dunia maya, kemudian
ternyata diperkuat oleh 2 kelurga
sendiri yang sama-sama menjalani lasik di awal tahun 2018. Adek dari kakak ipar pernah minus skitar 4,00 karena pengen
masuk jadi Polisi kemarin lasik di Jogyakarta dan sekarang sudah jadi Polisi
aktif, sementara sodara lainnya lasik di Surabaya tepatnya di Surabaya Eye
Clinic tempat dimana saya lasik juga. Ada juga salah satu teman terdekat konsul, alumni GMB mbak Monita yang Lasik juga
di Bandung. Berbekal dari banyak informasi tersebut niat lasik semakin menggebu
-gebu dan pengen disegerakan (mirip orang ngebet nikah).hahaha
Tidak mudah memang memilih apakah tetap menggunakan kacamata atau memilih untuk lasik. Diluar biayanya yang lumayan tentu ada ketakutan2 menjalani operasi lasik Apalagi operasinya di mata. Sayapun begitu, sempat ragu tapi pada akhirnya memilih lasik bahkan dalam hati setelah operasi koq gak dari dulu lasik kalo tahu jadi enak gini tanpa kacatama.wkwkkwk
Setelah receh demi receh
terkumpul, ngumpulin niat untuk lasik semakin besar. Saking besarnya niat ,
meski sodara sendiri sudah sukses operasi lasiknya di Jogyakarta dan Surabaya
saya tetap cari lokasi yang kurasa terbaik. Carinya yang tentu terbaik, ramah
pelayanan dan Murah.heeeeee
Beberapa lokasi rumah sakit mata terkenal saya hubungi via telp. Btw, jangan tanya dapat nomor mreka darimana ya, sudah tentu dari media sosial dan website mereka.hahahaa
Mulai dari Rumah sakit
mata di Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Makassar dan Surabaya saya hubungi satu
persatu. Selain nanya-nanya bagaimana prosedur lasiknya juga nanya berapa harganya.. wwkwkkakaka…Dari
masing2 Rumah sakit hampir-hampir sama untuk harga, untuk 2 mata sekitar 20 –
30 Juta. Tapi ada alasan lain pada
akhirnya memilih Surabaya Eye Clinic (SEC) karena diantara rumah sakit yang
saya hubungi, Costumer Service di SEC paling ramah dan responsive diantara
layanan Rumah sakit yang lain. Dengan Harga yang bersaing saat itu, pada
akhirnya keramah tamahan Costumer Service nya dan perawatnya nya mampu
meluluhlantakan berbagai pilihan untuk
memilih SEC sebagai lokasi lasik saya. Bahkan saking ramahnya, mereka mau melayani
Via Whatsapp untuk memudahkan komunikasi lanjutan.
Setelah komunikasi berlanjut, saya mulai ngobrol2 dengan CS nya yang ramah. Bahkan ternyata untuk janjian lasik nanti saya bisa request dokter dari beberapa dokter yang ada. Melalui website mereka di https://surabayaeyeclinic.co.id/ saya mulai nyari-nyari informasi seputar fasilitasnya, dokter dan juga akses menuju lokasi. Satu demi satu informasi di website saya buka dan mulai memilih dokternya. Hati saya jatuh kepada salah satu dokter yaitu Prof DR Dr Gatut Suhendro, SpM-KVR. Memilih beliau karena di profilnya beliau Alumni UNAIR yang pernah fellowship di beberapa negara diantaranya belanda, USA, dan Perancis. Sudah memantapkan pilihan, ternyata petunjuk dari Costumer servicenya harus booking jauh-jauh hari. Setelah deal akhirnya memastikan betul-betul bahwaProf. Gatut yang menangani lasik akhirnya kami janjian dan saya dijadwalkan lasik hari Kamis, tanggal 20 Desember 2018. Oya, layanan lasik di SEC setiap minggunya hanya ada dua hari yaitu senin dan kamis. Itupun pasien dibatasi jumlahnya karena beberapa pertimbangan.
Akhirnya waktu lasik
semakin dekat. Dijadwalkan lasik tanggal 20 Desember jadwal saya lasik tepatnya
hari Kamis pukul 12.00 WIB. Sebelum lasik diminta salah satu perawatnya saya
bisa datang hari rabunya untuk check up. Selasa pagi, saya flight
dari Palangka Raya menuju Surabaya. Oya, kalo lasik harus ditemenin minimal 1
orang terdekat ya pesan CS waktu ditelp
karena nanti pasca lasik 1 hari full tidak bisa aktivitas sendiri dan
perlu bantuan. Pada akhirnya ngajak salah satu sodara untuk nemenin saat itu di
sana. Selain bawa sodara, syarat lasik lainnya yang saya ingat waktu itu untuk
mengoptimalkan hasilnya adalah minimal berumur 18 tahun, dan selama 1 minggguan
sebelum lasik tidak menggunakan kontak lens/softlens atau alat2 make up untuk
perempuan.
Satu hari sebelum lasik,
tepatnya selasa 21 Desember 2019 sesuai jadwal saya ke SEC untuk check up.
Beberapa tahapan dilalui mulai mengukur ketebalan kornea, memastikan minusnya
berapa dan juga kesehatan mata kita tentunya. Setelah beberapa jam diperiksa,
mata saya dinyatakan aman untuk bisa dioperasi besoknya. Selain diperiksa, pas
check up sebelum oprasi juga diberikan beberapa tetes mata sedikit agak
mengganjal di mata tapi gak papa kata perawatnya
Dannnnnnn, Hari dimana
operasi pun tiba. Saya dijadwalkan jam 12.00 WIB, kamis 22 desember 2019 jadwal
lasik. Tapi dari pagi sudah standby di Rumah sakit karena menjalani beberapa
tes lagi dan diberikan obat tetes serta minum obat. Ingat ya, Sebelum oprasi
lasik dijalani, dihari itu gak boleh pakai parfum ya. Pagi jam 07.00 an sudah
di RS ternyata sudah ada banyak pasien juga yang sudah standby. Rata-rata
mereka masih muda dan ketika ditanya ada
beberapa pasien yang pengen masuk sekolah kedinasan maupun pengen jadi anggota
TNI/Polri ada juga yang pengen bebas kacamata meski bukan mau masuk di kedinasan
. Ada yang saya lihat baru selesai operasi lasik, ada yang sudah siap-siap
lasik dengan memakai baju operasi, ada juga beberapa orang yang sedang check up
lanjutan karena sudah beberapa hari yang lalu menjalani lasik dsini.
Detik - detik jadwal operasipun dimulai. 5 Menit sebelum lasik saya diminta memakai baju operasi dan melepas kacamata. Ini moment yang bener-bener puncaknya. pelan-pelan memasuki lokasi lasik. Dingin, sedingin Kulkas AC nya tapi hati tetap panas karena grogi. Wwkwkwkwkk
Saya dibaringkan di Kasur
dan ada semacam tabung, saya masuk disitu. Saya lihat ada beberapa perawat
sekitar 3-4 yang mendampigi Prof. Gatut Saat itu salah satunya adalah mbak-mbak
CS yang sering WA an ternyata beliau adalah
perawat juga. Saya dengan posisi sadar menjalani operasi detik demi detik di
pembaringan. Ada beberapa petunjuk misalnya saya harus lirik bawah, lirik
kanan, lirik kiri, menajamkan penglihatan dan lain sebagainya. Semua dijalani
dengan normal dan sadar saya ikuti
petunjuk. Oya, lasiknya cepet banget. di mata kanan saya dihitung sampai 7
hitungan selesai,lanjut pindah di mata kiri saya sekitar 8 hitungan yang
artinya lasiknya hanya sekitar 7-8 detik di setiap matanya. Setelah operasi
diyakinkan selesai, saya dipanggil nama untuk menyakinkan saya baik-baik saja
oleh Prof. Gatut dan tim. Setelah dipastikan saya baik-baik saja, saya diminta
duduk dan diberikan pelindung mata. Mirip Kacamata hanya lensanya saja untuk
menutup dari debu katanya.
Keluar dari ruang operasi, efeknya mata langsung bisa melihat samar2 cuma masih agak ada yang mengganjal di mata. Pesan dokter full seharian hari ini sampai besok siang untuk tidur mengistirahatkan mata. Nah disinilah peran pendamping. Karena full seharian pasca operasi kita gak boleh buka mata. Sehingga aktivitas minum obat, jalan dan keperluan lainnya perlu benar-benar mengandalkan orang lain. Tapi tenang, itu Cuma sehari doank, besoknya sudah bisa buka mata tapi tetap dengan kacamata pelindung. Oya, Pasca lasik, 1 Bulan mandi jangan sampai kena muka dan kepala. Jadi satu bulan pasca lasik kalau mandi hanya sampai leher ke bawah. Untuk muka cukup dilap saja.
Hari kedua pasca operasi,
mata udah mulai normal melihat. Tapi tetap pakai kacamata hitam sebagai
pelindung. Hari kedua, ketika checkup sudah bisa jalan sendiri dan sudah mulai
melihat dengan jelas. Oya, ingat. Pasca operasi sampai benar-benar sembuh harus
rutin minum obat dan netesin obat tetes mata setiap jamnya sampai satu minggu
kedepan. Pasca lasik sampai seminggu kedepan kayak ada mengganjal gitu, tapi
itu normal kata dokternya saat itu
Setelah satu minggu lasik,
mata sudah benar-benar normal melihat tapi tetap pakai kacamata pelindung
supaya aman dari debu. Karena kalau kena debu mata akan gatal sehingga rawan
digaruk dan itu tidak diperbolehkan alias pantangan menggaruk mata Pasca lasik.
Sudah normal kayak orang pada umumnya pokoknya saya saat itu.
Harusnya memang 1 Bulan
lagi check up, tapi karena kami bukan orang Surabaya sehingga sama dokter
diberikan disposisi bisa konsul di dokter mata terdekat di Palangka Raya. Dan
itu gak masalah. Seminggu pasca lasik, mata udah bener-bener enakan akhirnya
sebelum balik ke Palangka Raya diperiksa ulang untuk memastikan efek lasik. Dan
Alhamdulillah, dari yang awalnya sebelum lasik minus 3,00 plus
ada silinder mata saya jadi normal
kembali tanpa minus. Seminggu pasca lasik juga sudah boleh buka komputer
dan layar Handphone koq. Alhamdulillah pokoknya, semua berjalan lancar.
Dan 1 tahun
pasca lasik ketika tulisan ini dibuat, saya masih nyaman dan normal
tanpa
kacamata minus. Kadang masih pakai kacamata tapi itu kacamata normal dan
anti
radiasi ketika di depan layar Komputer.
Pasca Lasik Bersama Prof. Gatut , Dokter yang Menangani Operasi |
Itulah beberapa informasi
terkait operasi lasik yang saya alami 1 tahun lalu,, udh dulu ya,,,, ehhh
lupa-lupa ada yang penting dan penasaran lupa bilang. Pasti pada nanya berapa biayanya ?? hee
Jadi biaya yang
semestinya aku keluarkan untuk Lasik saat itu satu mata adalah Rp. 12.500.000 x
2 mata = Rp. 25.000.000 tapi karena ternyata ada diskon menjelang natal dan
tahun baru dapatnya 11.250.000 x 2 mata = Rp. 22.500.000. Lumayan dapat
potongan 2.500.000 dan tahunya dapat potongan itu pas di Surabaya udah mau
bayar pas mau operasi.
Oya, beberapa informasi
penting lainnya terkait lasik yaitu pasca lasik gak ada pantangan tentang
makanan. Jadi meski habis operasi kita bisa makan apa aja. Selain itu,
pantangan habis lasik adalah jangan sampai menggaruk mata dan itu juga harus
diterapkan di semua orang bukan hanya orang yang habis lasik. Karena ternyata
menggaruk mata itu kurang baik untuk mata. Info selanjutnya pengalaman aku,
habis lasik beberapa hari maksimalkan di pagi hari melihat yang segar-segar. Segar
disini bukan liat yanng muda-muda atau apa ya.wkwkwkkkwkk, Segar disini maksudnya sesuatu
yang berwarna hijau dan menyejukkan. Saat itu saya tiap pagi dari penginapan jalan ke
taman lihat daun-daun yang hijau karena akan lebih mengoptimalkan hasilnya
pasca lasik.tempat nginap di Surabaya (SEC) ada banyak taman jadi mendukung
banget pokoknya. Pasca lasik Tetaplah
aktivitas seperti biasa karena yang bener-bener butuh orang lain itu 1 hari pasca
operasi itu. Hari selanjutnya sudah bisa mandiri koq. Selain itu, setelah lasik
tetap menjaga kesehatan mata diantaranya asupan gizi untuk mata tetap dijaga.
Aku rutin konsumsi pokak/terong pipit sampai sekarang buat lalapan karena itu
katanya baik untuk mata.
Demikian share pengalaman
seputar lasik yang saya alami 1 tahun lalu. Sengaja menulis cerita ini pas 1
tahun untuk memastikan bahwa lasik saya berhasil dan aman sampai sekarang..
Kalau rekan – rekan ada perlu tambahan informasi bisa email ke saya di email : suprayitno.insancita@gmail.com,
Bisa chat di IG : suprayitno_01januari. Nanti bsa aku share nomor WA ku dsana…
terima kasih….Semoga Informasi ini Bermanfaat