Senin, 23 Desember 2019

PENGALAMAN LASIK, NYATANYA MENARIK


Sejak tahun 2008 tahun silam, tepatnya Kelas 3 SMA saya udah  mulai mengunakan kacamata. Dari awal yang baru ketahuan minus 0,5 di kanan dan kiri, sampai pada akhirnya di tahun 2018 yang artinya sudah 10 tahun pakai kacamata ternyata minus malah jadi minus 3,00 di kanan dan Kiri  plus silinder. Udah beberapa kali gonta ganti kacamata dengan berbagai model dan merk. Kadang kesel, jenuh juga apalagi pas mau kayak orang lain yang bisa olahraga dan melakukan aktivitas dengan bebasnya tanpa kacamata. 




Awal tahun 2018, Sudah mulai planning untuk lasik dan mulai mencari referensi.. Alasannya sih cari referensi sambil liat-liat harga. Maklum, Dana juga pas-pasan sebenarnya saat niat hati mau lasik. Perlu waktu sekitar 1 tahunan untuk berpikir sambai mengumpulkan receh demi receh. Wkwkwkwkwkkw
Di awal – awal mencari informasi pengalaman lasik, Demi mendapatkan info yang valid, saya PDKT sama beberapa pasien yang pernah merasakan lasik yang saya dapatkan infonya dari blog , Facebook, twitter maupun di IG. Kenal gak kenal, di PDKTin aja dan Alhamdulillah mereka merespond dengan cukup baik dan mau berbagi seputaran dunia lasik yang pernah mereka alami
Hari Pertama di Surabaya Eye Clinic (SEC)
Berbekal informasi dari beberapa kenalan baru yang sudah pengalaman lasik di dunia maya, kemudian ternyata diperkuat oleh 2  kelurga sendiri yang sama-sama menjalani lasik di awal tahun 2018. Adek  dari kakak ipar pernah minus skitar 4,00  karena pengen masuk jadi Polisi kemarin lasik di Jogyakarta dan sekarang sudah jadi Polisi aktif, sementara sodara lainnya lasik di Surabaya tepatnya di Surabaya Eye Clinic tempat dimana saya lasik juga. Ada juga salah satu teman terdekat  konsul, alumni GMB mbak Monita yang Lasik juga di Bandung. Berbekal dari banyak informasi tersebut niat lasik semakin menggebu -gebu dan pengen disegerakan (mirip orang ngebet nikah).hahaha

Tidak mudah memang memilih apakah tetap menggunakan kacamata atau memilih untuk lasik. Diluar biayanya yang lumayan tentu ada ketakutan2 menjalani operasi lasik Apalagi operasinya di mata. Sayapun begitu, sempat ragu tapi pada akhirnya memilih lasik bahkan dalam hati setelah operasi koq gak dari dulu lasik kalo tahu jadi enak gini tanpa kacatama.wkwkkwk
Setelah receh demi receh terkumpul, ngumpulin niat untuk lasik semakin besar. Saking besarnya niat , meski sodara sendiri sudah sukses operasi lasiknya di Jogyakarta dan Surabaya saya tetap cari lokasi yang kurasa terbaik. Carinya yang tentu terbaik, ramah pelayanan dan Murah.heeeeee

Beberapa lokasi rumah sakit mata terkenal saya hubungi via telp. Btw, jangan tanya dapat nomor mreka darimana ya, sudah tentu dari media sosial dan website mereka.hahahaa
Mulai dari Rumah sakit mata di Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Makassar dan Surabaya saya hubungi satu persatu. Selain nanya-nanya bagaimana prosedur lasiknya  juga nanya berapa harganya.. wwkwkkakaka…Dari masing2 Rumah sakit hampir-hampir sama untuk harga, untuk 2 mata sekitar 20 – 30 Juta. Tapi  ada alasan lain pada akhirnya memilih Surabaya Eye Clinic (SEC) karena diantara rumah sakit yang saya hubungi, Costumer Service di SEC paling ramah dan responsive diantara layanan Rumah sakit yang lain. Dengan Harga yang bersaing saat itu, pada akhirnya keramah tamahan Costumer Service nya dan perawatnya nya mampu meluluhlantakan berbagai  pilihan untuk memilih SEC sebagai lokasi lasik saya. Bahkan saking ramahnya, mereka mau melayani Via Whatsapp untuk memudahkan komunikasi lanjutan. 

Setelah komunikasi berlanjut, saya mulai ngobrol2 dengan CS nya yang ramah. Bahkan ternyata untuk janjian lasik nanti saya bisa request dokter dari beberapa dokter yang ada. Melalui website mereka di https://surabayaeyeclinic.co.id/ saya mulai nyari-nyari informasi seputar fasilitasnya, dokter dan juga akses menuju lokasi. Satu demi satu informasi di website saya buka dan mulai memilih dokternya. Hati saya jatuh kepada salah satu dokter yaitu  Prof DR Dr Gatut Suhendro, SpM-KVR. Memilih beliau karena di profilnya beliau Alumni UNAIR yang pernah fellowship di beberapa negara diantaranya belanda, USA, dan Perancis. Sudah memantapkan pilihan, ternyata petunjuk dari Costumer servicenya harus booking jauh-jauh hari. Setelah deal akhirnya memastikan betul-betul bahwaProf. Gatut yang menangani lasik akhirnya kami janjian dan  saya dijadwalkan lasik hari Kamis, tanggal 20 Desember 2018. Oya, layanan lasik di SEC setiap minggunya hanya ada dua hari yaitu senin dan kamis. Itupun pasien dibatasi jumlahnya karena beberapa pertimbangan.  

Akhirnya waktu lasik semakin dekat. Dijadwalkan lasik tanggal 20 Desember jadwal saya lasik tepatnya hari Kamis pukul 12.00 WIB. Sebelum lasik diminta salah satu perawatnya saya bisa datang hari rabunya untuk check up. Selasa pagi, saya flight dari Palangka Raya menuju Surabaya. Oya, kalo lasik harus ditemenin minimal 1 orang terdekat ya pesan CS waktu ditelp  karena nanti pasca lasik 1 hari full tidak bisa aktivitas sendiri dan perlu bantuan. Pada akhirnya ngajak salah satu sodara untuk nemenin saat itu di sana. Selain bawa sodara, syarat lasik lainnya yang saya ingat waktu itu untuk mengoptimalkan hasilnya adalah minimal berumur 18 tahun, dan selama 1 minggguan sebelum lasik tidak menggunakan kontak lens/softlens atau alat2 make up untuk perempuan. 
 
Satu hari sebelum lasik, tepatnya selasa 21 Desember 2019 sesuai jadwal saya ke SEC untuk check up. Beberapa tahapan dilalui mulai mengukur ketebalan kornea, memastikan minusnya berapa dan juga kesehatan mata kita tentunya. Setelah beberapa jam diperiksa, mata saya dinyatakan aman untuk bisa dioperasi besoknya. Selain diperiksa, pas check up sebelum oprasi juga diberikan beberapa tetes mata sedikit agak mengganjal di mata tapi gak papa kata perawatnya
Menunggu Detik - Detik Operasi
Dannnnnnn, Hari dimana operasi pun tiba. Saya dijadwalkan jam 12.00 WIB, kamis 22 desember 2019 jadwal lasik. Tapi dari pagi sudah standby di Rumah sakit karena menjalani beberapa tes lagi dan diberikan obat tetes serta minum obat. Ingat ya, Sebelum oprasi lasik dijalani, dihari itu gak boleh pakai parfum ya. Pagi jam 07.00 an sudah di RS ternyata sudah ada banyak pasien juga yang sudah standby. Rata-rata mereka masih muda dan ketika ditanya  ada beberapa pasien yang pengen masuk sekolah kedinasan maupun pengen jadi anggota TNI/Polri ada juga yang pengen bebas kacamata meski bukan mau masuk di kedinasan . Ada yang saya lihat baru selesai operasi lasik, ada yang sudah siap-siap lasik dengan memakai baju operasi, ada juga beberapa orang yang sedang check up lanjutan karena sudah beberapa hari yang lalu menjalani lasik dsini. 


Detik - detik jadwal  operasipun dimulai. 5 Menit sebelum lasik saya diminta memakai baju operasi dan melepas kacamata. Ini moment yang bener-bener puncaknya. pelan-pelan memasuki lokasi lasik. Dingin, sedingin Kulkas AC nya tapi hati tetap panas karena grogi. Wwkwkwkwkk
Saya dibaringkan di Kasur dan ada semacam tabung, saya masuk disitu. Saya lihat ada beberapa perawat sekitar 3-4 yang mendampigi Prof. Gatut Saat itu salah satunya adalah mbak-mbak  CS yang sering WA an ternyata beliau adalah perawat juga. Saya dengan posisi sadar menjalani operasi detik demi detik di pembaringan. Ada beberapa petunjuk misalnya saya harus lirik bawah, lirik kanan, lirik kiri, menajamkan penglihatan dan lain sebagainya. Semua dijalani dengan normal dan sadar  saya ikuti petunjuk. Oya, lasiknya cepet banget. di mata kanan saya dihitung sampai 7 hitungan selesai,lanjut pindah di mata kiri saya sekitar 8 hitungan yang artinya lasiknya hanya sekitar 7-8 detik di setiap matanya. Setelah operasi diyakinkan selesai, saya dipanggil nama untuk menyakinkan saya baik-baik saja oleh Prof. Gatut dan tim. Setelah dipastikan saya baik-baik saja, saya diminta duduk dan diberikan pelindung mata. Mirip Kacamata hanya lensanya saja untuk menutup dari debu katanya.

Keluar dari ruang operasi, efeknya mata langsung bisa melihat samar2 cuma masih agak ada yang mengganjal di mata. Pesan dokter full seharian hari ini sampai besok siang untuk tidur mengistirahatkan mata. Nah disinilah peran pendamping. Karena full seharian pasca operasi kita gak boleh buka mata. Sehingga aktivitas minum obat, jalan dan keperluan lainnya perlu benar-benar mengandalkan orang lain. Tapi tenang, itu Cuma sehari doank, besoknya sudah bisa buka mata tapi tetap dengan kacamata pelindung. Oya, Pasca lasik, 1 Bulan mandi jangan sampai kena muka dan kepala. Jadi satu bulan pasca lasik kalau mandi hanya sampai leher ke bawah. Untuk muka cukup dilap saja.
Hari kedua pasca operasi, mata udah mulai normal melihat. Tapi tetap pakai kacamata hitam sebagai pelindung. Hari kedua, ketika checkup sudah bisa jalan sendiri dan sudah mulai melihat dengan jelas. Oya, ingat. Pasca operasi sampai benar-benar sembuh harus rutin minum obat dan netesin obat tetes mata setiap jamnya sampai satu minggu kedepan. Pasca lasik sampai seminggu kedepan kayak ada mengganjal gitu, tapi itu normal kata dokternya saat itu

Setelah satu minggu lasik, mata sudah benar-benar normal melihat tapi tetap pakai kacamata pelindung supaya aman dari debu. Karena kalau kena debu mata akan gatal sehingga rawan digaruk dan itu tidak diperbolehkan alias pantangan menggaruk mata Pasca lasik. Sudah normal kayak orang pada umumnya pokoknya saya saat itu.
Harusnya memang 1 Bulan lagi check up, tapi karena kami bukan orang Surabaya sehingga sama dokter diberikan disposisi bisa konsul di dokter mata terdekat di Palangka Raya. Dan itu gak masalah. Seminggu pasca lasik, mata udah bener-bener enakan akhirnya sebelum balik ke Palangka Raya diperiksa ulang untuk memastikan efek lasik. Dan Alhamdulillah, dari yang awalnya sebelum lasik minus 3,00  plus ada silinder mata saya jadi normal kembali tanpa minus. Seminggu pasca lasik juga sudah boleh buka komputer dan layar Handphone koq. Alhamdulillah pokoknya, semua berjalan lancar. Dan 1 tahun pasca lasik ketika tulisan ini dibuat, saya masih nyaman dan normal tanpa kacamata minus. Kadang masih pakai kacamata tapi itu kacamata normal dan anti radiasi ketika di depan layar Komputer.
Pasca Lasik Bersama Prof. Gatut , Dokter yang Menangani Operasi
Itulah beberapa informasi terkait operasi lasik yang saya alami 1 tahun lalu,, udh dulu ya,,,, ehhh lupa-lupa ada yang penting dan penasaran lupa bilang. Pasti pada nanya  berapa biayanya ?? hee
Jadi biaya yang semestinya aku keluarkan untuk Lasik saat itu satu mata adalah Rp. 12.500.000 x 2 mata = Rp. 25.000.000 tapi karena ternyata ada diskon menjelang natal dan tahun baru dapatnya 11.250.000 x 2 mata = Rp. 22.500.000. Lumayan dapat potongan 2.500.000 dan tahunya dapat potongan itu pas di Surabaya udah mau bayar pas mau operasi. 

Oya, beberapa informasi penting lainnya terkait lasik yaitu pasca lasik gak ada pantangan tentang makanan. Jadi meski habis operasi kita bisa makan apa aja. Selain itu, pantangan habis lasik adalah jangan sampai menggaruk mata dan itu juga harus diterapkan di semua orang bukan hanya orang yang habis lasik. Karena ternyata menggaruk mata itu kurang baik untuk mata. Info selanjutnya pengalaman aku, habis lasik beberapa hari maksimalkan di pagi hari melihat yang segar-segar. Segar disini bukan liat yanng muda-muda  atau apa ya.wkwkwkkkwkk, Segar disini maksudnya sesuatu yang berwarna hijau dan menyejukkan. Saat itu saya tiap pagi dari penginapan jalan ke taman lihat daun-daun yang hijau karena akan lebih mengoptimalkan hasilnya pasca lasik.tempat nginap di Surabaya (SEC) ada banyak taman jadi mendukung banget pokoknya. Pasca lasik  Tetaplah aktivitas seperti biasa karena yang bener-bener butuh orang lain itu 1 hari pasca operasi itu. Hari selanjutnya sudah bisa mandiri koq. Selain itu, setelah lasik tetap menjaga kesehatan mata diantaranya asupan gizi untuk mata tetap dijaga. Aku rutin konsumsi pokak/terong pipit sampai sekarang buat lalapan karena itu katanya baik untuk mata. 

Demikian share pengalaman seputar lasik yang saya alami 1 tahun lalu. Sengaja menulis cerita ini pas 1 tahun untuk memastikan bahwa lasik saya berhasil dan aman sampai sekarang.. Kalau rekan – rekan ada perlu tambahan informasi bisa email ke saya di email : suprayitno.insancita@gmail.com, Bisa chat di IG : suprayitno_01januari. Nanti bsa aku share nomor WA ku dsana… terima kasih….Semoga Informasi ini Bermanfaat

6 komentar:

  1. Terima kasih share pengalamannya brader... Jadi pengen Lasik juga. Sehat dan sukses selalu bro.

    BalasHapus
  2. Pengen LASIK, tapi pundi pundi logam belum berdatangan wkwkwkkwkwkwk

    BalasHapus
  3. Siapp, terima kasih utk apresiasinya 😁😁😁😁.. Semoga Logam emasnya segera terkumpul..Aamiin

    BalasHapus
  4. liat foto yg pas sama dokternya itu, kok kakinya pas nyambung sama kaki kuda ya. Itu sengaja atau bijimana ya?

    BalasHapus
  5. Kaki apa pak ??Gak Paham.wkkwwkw

    BalasHapus
  6. Edge Titanium - TITanium Art - TITanium Art
    The titanium sheets main objective of edge titanium columbia titanium jacket art is dei titanium exhaust wrap the titanium trim hair cutter reviews development of the design elements in the titanium fat bike fabrication process of iron oxide oxide.

    BalasHapus